"Tidak perlu dikhawatirkan dan justru kalau bisa jangan dibunuh," kata Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rahmat kepada wartawan, Minggu (15/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dilepaskan lagi saja karena itu membantu ekosistem di sana. Jadi dia ada di dalam liang. Tak perlu panik. Kalau bisa, dilepas di tepi sungai," ujarnya.
Ular kepala dua atau ular pipa ini punya peran dalam ekosistem. Bila ular ini mati, akan ada yang hilang dalam fungsi rantai ekosistem. Namun memang, karena warnanya yang hitam-merah, ular kepala dua kerap ditakuti. Habitatnya yang di perkotaan dinilai wajar jika ditemukan warga. Terlebih reptil ini kerap berada di saluran irigasi maupun saluran drainase.
"Karena dia setengah perairan, kadang makannya di air, kadang makannya di darat," jelasnya.
Ular pipa terbesar yang pernah ia temukan yakni berukuran 40 cm.
"Maksimal paling gede. Memang bukan ular besar," ujar Aji. (idn/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini