"Saya hanya bertugas menjalankan peran dan memperkuat fungsi pengawasan anggota DPRD dari Fraksi Gerindra. Kalau mau komen apa saja, terserah. Mau tembak... mau offside... mau apa... terserah," kata Andre kepada wartawan, Minggu (15/12/2019).
Dia mengatakan berupaya menginisiasi hak interpelasi karena timbul keresahan di masyarakat akibat seringnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Dia menegaskan pihak Irwan sebenarnya tak perlu risi jika memang perjalanan-perjalanan ke luar negeri itu tak bermasalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini beredar screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp (WA) yang berisi pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Nevi.
"Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat," demikian tulis Nevi di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A seperti yang dilihat, Minggu (15/12/2019). Nevi juga meminta admin grup itu mengeluarkan Andre dari grup.
Screenshot chat itu tersebar di kalangan netizen Sumbar, baik di sejumlah grup WA ataupun Facebook, sejak Sabtu (15/12). Tentu saja penyebaran chat ini membuat hangat suasana politik lokal. Sejumlah netizen membuat posting-an di akun medsosnya mengkritik kata-kata tersebut.
Nevi sudah dihubungi soal chat tersebut. Namun politikus PKS tersebut belum memberi pernyataan.
"Bentar saya jawab, ya," ujar Nevi saat dihubungi Sabtu (14/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga pagi ini, Nevi, yang beberapa kali dihubungi, belum memberi pernyataan.
Nevi saat ini duduk di Komisi VI DPR. Artinya, dia satu komisi dengan Andre Rosiade. (tor/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini