detikcom mengunjungi tempat tersebut pada Sabtu (14/12/2019) siang. Lokasinya berada persis di belakang sebuah hotel bintang lima di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
![]() |
Untuk datang ke lokasi tersebut, detikcom masuk melalui Jalan Taman Widya Chandra lalu melintas ke Jalan Widya Chandra IX. Setelah itu, detikcom melihat sebuah jalan buntu di belakang hotel bintang lima tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, di seberang jalan tersebut tampak ada permukiman padat. Jalan belakang hotel tersebut dengan permukiman padat itu dipisahkan oleh Kali Mampang.
Ada sekitar 6 warung yang berjualan di kawasan permukiman padat tersebut. Makanan yang dijajakan beragam mulai mi ayam, es teh manis hingga ayam goreng.
Namun ada yang berbeda dengan warung-warung ini karena cara jualan mereka terbilang cukup unik. Ada tali yang terpasang antara jalan belakang hotel dengan batas permukiman padat. Ada ember kecil yang dipasang di tali tersebut.
![]() |
Para pekerja hotel atau driver ojol yang hendak membeli makanan bisa berteriak langsung ke para pedagang atau bisa juga menuliskan pesanannya lewat kertas yang disimpan di ember tersebut. Jika makanan sudah dipesan, pedagang akan mengantarkannya kembali lewat ember itu.
Saat detikcom berkunjung ke lokasi tersebut, ada dua orang yang memesan makanan lewat sarana tali dan ember itu. Dua orang itu merupakan satpam dan tukang parkir di hotel.
Satpam tersebut membeli teh manis dan mi rebus. Sedangkan si tukang parkir membeli bakso. Keduanya mengaku kerap membeli makanan di warung tersebut karena harganya yang terjangkau.
"Di dalam mahal-mahal soalnya," kata petugas parkir, Fajar.
Sementara itu, satpam hotel, Andika, mengatakan warung makanan di permukiman padat itu biasanya disebut 'warung kerek'. Warung biasanya buka sampai malam hari.
"Malam paling buka sampai jam 10 atau 12 udah tutup," ujar Andika.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini