"Kita datangkan alat berat. Ditargetkan dua hari selesai," kata bendahara BUMDes Sinergi Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Sigit Muryanto kepada detikcom, Sabtu (14/12/2019).
Sigit menuturkan pengerahan alat berat sudah dilakukan sejak pagi ini. Sebab, ukuran pohon yang tumbang itu sangat besar dan tidak memungkinkan ditarik dengan tenaga manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setidaknya ada tiga pohon tua yang ambruk gegara lisus kemarin Rabu (11/12). Pohon tua raksasa ini pun diberdirikan lagi karena diyakini masih bisa hidup. Sebab, pohon itu masih menyisakan akar yang menancap di tanah.
"Apalagi posisi di tepi kolam. Jadi pasokan air ke pohon tersedia," jelasnya.
Pantauan di lokasi, alat berat itu mulai bekerja sejak pukul 09.00 WIB. Ekskavator itu masuk dari pintu utara dan terpaksa membongkar tembok kolam agar bisa menegakkan pohon di sisi timur dan barat kolam.
Simak Video "Tumbangnya Beringin Besar Tewaskan Seorang Karyawan Restoran"
Satu pohon berdiameter satu meter di sisi timur berhasil ditarik dan berdiri lagi setelah batang atas dan dahannya dirapikan. Sementara, pohon terbesar di bagian barat belum bisa ditarik sebab masih perlu dirapikan lagi.
"Kalau yang barat kolam pohonnya sangat besar. Semoga mampu asalkan dahan sudah dirapikan," kata operator ekskavator Imam. Dia menambahkan alat beratnya mampu menarik beban seberat 15 ton.
Terpisah, Kepala Desa Sidowayah, Mujahid Jariyanto meyakini pohon beringin di Umbul Manten merupakan pohon tertua. Sebab, Umbul Manten di desanya itu merupakan umbul tertua di wilayah Kecamatan Polanharjo dan sekitarnya.
"Umbul Manten umbul tertua. Dulu namanya umbul Peteng (gelap) sebab pohonnya paling rimbun," terang Mujahid.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini