Washington DC -
Boeing akhirnya mengakui bahwa
pesawat 737 MAX tidak akan bisa mengudara lagi hingga tahun 2020 mendatang. Pengakuan ini disampaikan setelah Boeing sebelumnya bersikeras bahwa 737 MAX akan kembali terbang pada tahun ini.
Seperti dilansir
AFP, Jumat (13/12/2019), Kepala
Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) atau FAA, Stephen Dickson, baru saja bertemu dengan CEO Boeing, Dennis Muilenburg, pada Kamis (12/12) waktu setempat.
Dalam pertemuan itu, FAA menyampaikan kekhawatiran terhadap sikap Boeing yang terburu-buru untuk mengembalikan 737 MAX ke layanan. Diketahui bahwa Boeing 737 MAX di-grounded secara global sejak Maret lalu, setelah terjadi dua tragedi maut
Lion Air JT 610 dan
Ethiopian Airlines ET 320 yang menewaskan total 346 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FAA sebelumnya menekankan bahwa pihaknya ingin melakukan pengkajian menyeluruh terhadap Boeing 737 MAX. Sedangkan Boeing berulang kali menekankan harapan agar bisa mendapat lampu hijau bagi 737 MAX untuk kembali mengudara sebelum tahun 2020.
Namun setelah pertemuan dengan FAA pada Kamis (12/12) waktu setempat, Boeing merilis pernyataan yang isinya mengakui 737 MAX tidak akan kembali hingga tahun depan.
"Akan bekerja sama dengan FAA untuk mendukung persyaratan mereka dan kerangka waktu mereka saat kita mengupayakan kembalinya MAX ke layanan dengan selamat pada tahun 2020," demikian pernyataan terbaru pihak Boeing.
Tonton juga Pesawat Angkut Militer Chili Hilang Kontak di Antartika :
Dalam surat kepada Komisi Pengawasan Kongres AS, FAA menyebut Dickson merasa 'khawatir karena Boeing terus mengejar jadwal kembali-ke-layanan (
return-to-service) yang tidak realistis karena penundaan yang terakumulasi akibat berbagai alasan'.
"Yang lebih mengkhawatirkan, administrator (Dickson-red) ingin secara langsung menanggapi persepsi bahwa beberapa pernyataan publik dari Boeing disusun untuk memaksa FAA mengambil tindakan lebih cepat," sebut surat FAA kepada Kongres AS itu.
"Administrator ingin memperjelas bahwa baik FAA maupun Boeing harus meluangkan waktu untuk menjalankan proses dengan benar," imbuh surat tersebut.
Surat FAA ini menegaskan pernyataan Dickson pada Rabu (11/12) yang menyebut FAA tidak akan mampu mensertifikasi Boeing 737 MAX untuk kembali mengudara pada tahun ini, merujuk pada masih banyaknya tahap yang belum dilengkapi.
Dalam wawancara dengan
CNBC dan dilansir
CNN, Dickson memperkirakan bahwa Boeing 737 MAX masih akan di-grounded hingga tahun 2020. Disebutkan Dickson bahwa masih ada sedikitnya 10 langkah tambahan yang harus dilengkapi sebelum Boeing 737 MAX bisa mengudara lagi.
Dalam pernyataan terpisah, Boeing menyebut Muilenburg telah melakukan pertemuan yang produktif dengan FAA. "Menegaskan kembali dengan FAA bahwa keselamatan merupakan prioritas utama kami dan kami berkomitmen untuk menjawab seluruh pertanyaan FAA saat mereka memeriksa sertifikasi MAX dan persyaratan pelatihan," sebut Boeing.
Maskapai-maskapai besar yang menggunakan Boeing 737 MAX mengisyaratkan keraguan soal kerangka waktu optimistis dari Boeing dan jadwal kembali ke layanan untuk pesawat jenis tersebut yang diperkirakan jatuh pada kuartal pertama tahun 2020 mendatang.
Boeing dan FAA ada di bawah pengawasan intens terkait respons keduanya terhadap masalah yang menyelimuti pesawat 737 MAX, khususnya sistem pengendalian penerbangan bernama MCAS yang berkontribusi dalam kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines.
Maskapai American Airlines telah mendorong jadwal kembali mengudaranya Boeing 737 MAX dari 4 Maret ke 7 April mendatang.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini