Jakarta - Penggusuran rumah deret
Tamansari, Bandung, Jawa Barat berujung ricuh. Wakil Ketua MPR Arsul Sani pun meminta proses penggusuran itu dievaluasi.
"Kasus-kasus penggusuran yang kemudian menimbulkan kerusuhan itu saya kira harus jadi bahan evaluasi," kata Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Dokumentasi kericuhan yang terjadi saat penggusuran rumah deret di Tamansari, Bandung (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen PPP itu meminta penyebab kericuhan untuk diusut tuntas. "Kenapa kok sampai terjadi keributan. Saya juga menyaksikan video yang viral itu. Itu penyebabnya apa, saya kira itu harus diusut tuntas," kata Arsul.
Simak juga video Eksekusi Lahan untuk Rumah Deret Tamansari, Satpol PP-Pemuda Bentrok:
Selain itu, Arsul juga meminta Polri untuk mengevaluasi penanganan massa dalam penggusuran itu jika ada polisi yang bertindak represif. Saat ricuh kemarin, polisi juga menembakkan gas air mata ke arah warga yang menghadang penggusuran.
"Kalau itu yang melibatkan Polri ya harus dijadikan evaluasi dari atasan langsung satuan Polri yang bersangkutan, kalau petugasnya dari Polresta katakanlah, Kapolda Jabar harus lakukan evaluasi. Apakah ada pelanggaran SOP atau tidak," tuturnya.
Seperti diketahui, penggusuran rumah deret
Tamansari Bandung berujung ricuh. Warga menolak penggusuran hingga berujung bentrok dengan Satpol PP.
Dalam penggusuran itu, polisi juga sempat menembakkan gas air mata ke arah warga yang menghadang. Banyak pihak kemudian mengecam proses penggusuran tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini