Dari catatan preliminary design (desain awal) yang diterima detikcom dari Biro Humas Pemprov Sulsel, Rabu (11/12/2019), digambarkan bagaimana desain awal Mattoanging yang terinspirasi dari kapal pinisi dan kain tenun bugis.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stadion dengan kapasitas 15.000 penonton ini didirikan pada tahun 1955 silam. Pada tahun 1957 stadion ini sempat digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional. Stadion ini kemudian dijadikan sebagai markas klub kebanggaan masyarakat Makassar, PSM Makassar.
![]() |
Dalam gambaran desain awal, tipologi bentuk pinisi yang membesar ke atas diimplementasikan ke prinsip dasar bangunan stadion. Kapal pinisi diimplementasikan ke bangunan Mattoanging baru karena menjadi identitas masyarakat Bugis-Makassar.
Suku Bugis telah dikenal sebagai bangsa pelaut yang handal. Kemampuan bangsa Bugis dalam melaut dan memproduksi pinisi bahkan diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dan sebuah mahakarya. Pinisi yang pembuatannya di Bira, Bulukumba juga telah banyak dipesan dari berbagai negara.
Motif kain tenun Bugis juga akan diimplementasikan ke Mattoanging nantinya. Hal ini untuk merepresentasikan budaya menenun dari masyarakat Bugis.
Kearifan budaya menenun dari perempuan Bugis bahkan masih terjaga hingga saat ini. Motif-motif dari tenun tersebut banyak menjadi ciri tersendiri dari Bangsa Bugis.
Warna dari logo klub PSM Makassar yang terdiri orange, putih, merah, dan hitam nantinya akan diaplikasikan ke bangunan stadion.
Secara umum, kawasan Mattoanging yang baru nantinya akan terbagi menjadi 2 wilayah, yakni wilayah arena olahraga dan wilayah ruang terbuka hijau.
Diketahui, Pemprov Sulsel di RAPBD 2020 mengusulkan anggaran Rp 200 miliar untuk renovasi Mattoanging. Dana tersebut akan digunakan untuk rehab awal Mattoanging di 2020 mendatang. Pembangunannya akan dilanjutkan tahun berikutnya dengan mengharapkan suntikan dana APBN.
"Strategi yang kita terapkan ini adalah dengan mengalokasikan anggaran dari APBD untuk melakukan rehab awal, baru kemudian nanti kita mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat. Dan biasanya pemerintah pusat lebih cenderung untuk memberikan support terhadap program kegiatan yang sifatnya sudah dilakukan sebelumnya oleh APBD. Tinggal nanti pemerintah mendukung dengan (APBN)," jelas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel, Andi Arwin Azis di Rujab Gubernur Sulsel, Selasa (11/12) malam.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini