Menag Ungkap Pesan Jokowi agar Anggaran Tidak Dikorupsi: Malu, Berdosa Kita

Menag Ungkap Pesan Jokowi agar Anggaran Tidak Dikorupsi: Malu, Berdosa Kita

Faisal Javier - detikNews
Rabu, 11 Des 2019 16:49 WIB
Menag Fachrul Razi (Yoki Alvetro/detikcom)
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengingatkan jajaran Kementerian Agama (Kemenag) untuk tidak melakukan korupsi. Fachrul pun mengungkap pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar anggaran tidak bocor.

"Korupsi, apa pun itu namanya, betul-betul mewabah di berita dan kita berharap Kementerian Agama atau jajaran-jajaran wakaf dan sebagainya, organisasi-organisasi umat Islam dapat menjadi pelopor ke depan bagaimana kita menegakkan negara yang bersih," kata Fachrul saat menyampaikan sambutan dalam Rakornas Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).


Menurut Fachrul, raut muka Jokowi terlihat ingin menangis saat menyampaikan pesan antikorupsi. Jokowi, kata Fachrul, ingin dana yang digunakan oleh Kemenag benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingat waktu Pak Jokowi menyerahkan... ke kita, itu muka beliau seperti mau menangis gitu ya. 'Ini uang kita cari susah payah, mungkin yang cari bukan kita, (tapi) rakyat-rakyat Indonesia yang kecil itu. Coba gunakan dengan baik lah. Jangan ada yang bocor, berdosa kita. Malu kita sama orang-orang kecil itu'," kata Fachrul menirukan pesan Jokowi.




Fachrul menjelaskan, Kemenag baru melakukan lelang proyek. Menurut Fachrul, total nilai proyek itu mencapai Rp 3 triliun.

"Di departemen agama baru dilakukan lelang, istilahnya six and one, satu proyek dengan enam proyek besar di tempat-tempat. Nilainya tinggi-tinggi, lupa saya, mungkin hampir Rp 3 triliun," imbuhnya.

Mantan Wakil Panglima TNI itu berencana untuk menelepon pemenang proyek tersebut. Dia ingin mengingatkan pesan tentang antikorupsi.

"Saya bilang gini aja. kalau pemenang sudah ada, saya ingin kita kumpul semua di sebuah ruangan, kemudian kita, rektor bersangkutan telepon pemenang. 'Pak, Bapak menang bukan karena menteri agama, bukan karena rektor, bukan karena kanwil. Tapi karena Bapak dipandang yang terbaik di antara semua peserta lelang. Jadi Bapak nggak punya hutang budi kepada menteri agama, tidak punya utang budi kepada kakanwil, tidak punya hutang budi kepada rektor. Bapak hanya punya utang budi untuk bangsa ini. Bangun itu sebaik-baiknya. kalau bapak korupsi, kami gantung bapak!' Supaya kalau ada hengkipengki itu, malu juga dia," tegas Fachrul.
Halaman 2 dari 2
(knv/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads