Salah satu alat yang tak berfungsi dengan baik ialah senter swat. Alat ini kerap digunakan Polisi Lalu Lintas (Polantas) saat mengatur arus lalu lintas di jalan. Saat dicek Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (11/12/2019), beberapa di antaranya tidak menyala. Eddy pun langsung menegur anggota pemegang alat senter yang tak berfungsi itu.
"Kita seharusnya siap. Kalau begini kita tidak siap. Bagaimana rekan-rekan gabung dengan Satlantas. Begitu mengatur enggak nyala, apa enggak malu? Direktorat kok seperti ini. Pak Wadir (Wadir Lantas) dan Kasubdit mohon dilaporkan siang ini sudah beroperasional," ucap Eddy di hadapan Polantas yang berbaris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy lantas mengecek satu per satu kendaraan patroli yang akan digunakan untuk pengamanan nataru dalam operasi bersandi 'Operasi Lilin Lodaya' itu. Mesin, ban hingga lampu rotator dicek kelaikannya.
![]() |
"Tadi kita telah sama-sama melihat dan menyaksikan kesiapan perlengkapan perorangan maupun kelengkapan dan kesiapan kendaraan dinas dalam rangka Operasi Lilin Lodaya. Tadi sudah kita lihat hampir semua bagus," kata Eddy usai pemeriksaan.
![]() |
"Namun ada beberapa yang perlu mendapat perhatian dari Ditlantas untuk segera diperbaiki. mudah-mudahan masih ada waktu. Mudah-mudahan kita nanti saat pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya sudah siap untuk operasional," kata Eddy.
Eddy menambahkan, dalam pengamanan nataru, Polda Jabar menerjunkan 507 Polantas. Mereka akan membantu daerah-daerah di Jabar dalam mengatur arus lalu lintas.
"Untuk pelaksanaan Operasi Lilin 2019, kami ingin memastikan bagaimana perjalanan arus orang maupun barang berjalan dengan aman lancar, terus bagaimana kita meminimalisir kecelakaan di jalan tol dan jalan menuju jalan wisata," katanya.
Survei Kemenhub: 60% Pemudik Nataru Gunakan Transportasi Darat:
(dir/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini