"Sudah (berbisa), jadi ular berbisa, begitu menetas dia sudah memiliki venomnya, memiliki bisa, dan bisanya sudah mematikan untuk level manusia," kata peneliti LIPI Amir Hamidy, saat dihubungi, Selasa (10/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak perlu khawatir karena sudah ada anti-bisanya, dan kobra itu ular yang ketika mau gigit ini ada antisipasi warning dan orang bisa aware kalau ada ular di situ. Iya ada peringatannya dibanding ular-ular lain yang viper," ucap Amir.
Amir kemudian menjelaskan beberapa hal untuk antisipasi kobra di lingkungan perumahan. Pertama yakni membersihkan rumah dengan wangi-wangian. Kemudian disarankan untuk tidak menumpuk barang tidak berguna yang bisa menjadi lokasi bertelurnya kobra.
"Ketiga bekas makanan itu harus dibuang setiap hari karena kalau nggak akan undang tikus setiap hari dan tikus itu mangsa kobra. Itulah untuk cegah kobra apalagi sekarang musim-musim menetas," ujar Amir.
Sebelumnya, hingga saat ini sebanyak 32 anak ular sudah ditemukan oleh warga Perumahan Royal Citayam Residence, Bojonggede, Jawa Barat. Induk ular kobra sendiri saat ini belum ditemukan. Salah satu ketua komunitas ular, Rizki mengaku siap untuk kembali melakukan pencarian ular kobra bila warga meminta.
"Untuk saat ini belum. Tadi siang si cuma 2 (anak ular kobra ditemukan), satu ekor mati dan satu ekor hidup, totalnya jadi ada 32 ekor. Insyaallah kalau warga minta saya ke sana, ya saya merapat," tuturnya.
Teror Kobra di Citayam Berlanjut Walau 30 Anaknya Telah Ditangkap:
(maa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini