Saat ditemukan jasad balita Yusuf sudah membusuk. Ada bagian kaki dan tangan disebut polisi juga rusak. Meski orang tua meyakini jasad balita yang ditemukan adalah Yusuf, polisi tetap akan melakukan tes DNA.
"Kita buatkan tes DNA, kita cek lagi," ujar Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa saat dihubungi, Senin (9/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Balita Yusuf dilaporkan hilang sekitar pukul 15.00 Wita, Jumat (221/11) dari PAUD Jannatul Athfaal, Jl AW Syahranie. Jasadnya ditemukan di parit Jl Pangeran Antasari Gang III Samarinda pada pukul 08.15 Wita, Minggu (8/12). Jarak antara PAUD dengan lokasi penemuan mayat 4,5 kilometer.
Polisi menduga balita Yusuf masuk ke parit selebar 1 meter yang berjarak 20-30 meter di depan PAUD penitipan Yusuf. Tapi polisi masih mencari keterangan saksi karena tidak ada kamera pengawas/CCTV di lokasi kejadian.
"CCTV tidak ada di lokasi, di akses jalan. Kondisi sekitar agak sepi, nah pemilik rumah di sebelahnya juga jarang sekali keluar," sambung AKP Damus.
Sementara itu, orang tua balita Yusuf tak terima pola pengawasan PAUD Jannatul Athfaal. Orang tua ingin PAUD dipidana.
"Saya merasa keberatan karena dari pelayanan dan pengawasan tersebutlah sehingga anak saya hilang," kata ayah balita Yusuf, Bambang saat ditemui di kediamannya, Senin (9/12).
![]() |
Sementara polisi menegaskan masih menyelidiki kasus ini termasuk dari dugaan kelalaian. Polisi masih mengumpulkan keterangan dan alat bukti terkait kasus tewasnya balita Yusuf dengan jasad tanpa kepala.
"Kita proses sesuai dengan prosedur sehingga terlihat ada tidaknya kelalaian, kita lihat dari penyelidikan," ujar AKP Damus.
Tonton juga Heboh! Penemuan Mayat Bocah Tanpa Kepala di Samarinda :
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini