Kerusakan ini diakibatkan karena tempelan-tempelan semen yang digunakan menambal tidak merekat dengan kuat, yang akibatnya membuat dinding batu bata ambrol.
"Sudah lama saat diserahkan itu sudah mulai retak-retak," kata Kompyang Wiranata, pengelola Pasar Badung, saat dihubungi, Senin, (9/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi III DPRD Kota Denpasar turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan terkait pengelolaan Pasar Badung. Dalam tinjauanya, Ketua Komisi III DPRD Denpasar Eko Supriadi mengaku banyak menemukan permasalahan di Pasar Badung, mulai dari dinding yang mengalami ambrol, retak, pemipaan yang jebol dan juga drainase yang mampet.
"Kita berharap rekanan bertanggung jawab atas jebolnya dinding ini, minimal ada perbaikan dan pemeliharaan," kata Eko Supriadi saat dihubungi, Senin, (9/12/2019).
Selain itu, Eko juga menyampaikan kekecewaannya karena pengawasan yang tidak maksimal.
"Ini yang kurang dari pihak pengawasan jadi tukang yang kerja di lapangan semena-mena, karena tidak ada yang mengawasi," sambung Eko.
Tonton juga video Tanah Bergerak Bikin Warga Desa Bunijaya Cemas:
(tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini