"Nah sekarang saya mau tanya, studi kasusnya di mana? Kasus yang mengatakan guru mengajarkan dan mengatakan guru sebagai penganut khilafah itu di daerah mana? Jangan ini loh, jangan membuat narasi-narasi yang nggak ada faktanya," kata Yandri di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2019).
"Saya, kalau itu yang dinyatakan Menag, saya mau tanya, 'SD mana Pak yang mengajarkan itu? MTS mana yang mengajarkan itu?'" imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yandri mempersoalkan hal itu karena menurutnya, tidak ada kasus yang pengajarnya terbukti mengkampanyekan khilafah. Yandri mengaku akan menanyakan hal itu ke Menag.
"Toh sampai sekarang kan polisi nggak ada yang tangkap. Nggak ada juga yang dituduh. Nah saya akan tanya itu. Jadi Pak Menag jangan asal bicara. Kalau memang misalkan ada guru, ya gurunya mana? Di SD mana?" jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menag Fachrul Razi berbicara soal rencana penghapusan materi khilafah dalam pelajaran agama. Fachrul menyebut khilafah memang ada di sejarah Islam, namun para pengajar saat ini menurutnya menyimpang.
"Memang kalau di sejarah Islam ada, tapi pengalaman yang lalu ya mungkin nggak tahu kesalahannya di mana yang jadi pengajarnya justru menyimpang ke mana-mana, mengkampanyekan khilafah," kata Fachrul Razi di kantor Wakil Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (9/12).
Soal Ujian Tentang Khilafah Bikin Geger Kediri:
(zak/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini