Hal itu diungkap oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang juga Ketua Delegasi RI pada Konferensi Perubahan Iklim (COP25), Alue Dohong. Pertemuan tersebut digelar di Sekretariat Delegasi RI di Feria de Madrid (IFEMA), Madrid, Spanyol, Jumat, 6 Desember 2019.
"Tentunya Indonesia bersedia hadir di Pre-COP tersebut sekaligus untuk menunjukkan capaian Indonesia dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," kata Alue.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Claire O'Neill merupakan politikus perwakilan Inggris yang ditunjuk sebagai Presiden COP26 yang akan digelar tahun depan, di mana Inggris adalah sebagai tuan rumahnya dan akan berpartner dengan Italia. Konferensi Perubahan Iklim (COP26) sendiri akan digelar di Glasgow, Skotlandia, pada 9-19 November 2020.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Inggris menyambut, baik usulan Indonesia untuk menjadikan COP26 sebagai ajang untuk membahas lebih lanjut isu blue carbon, mengingat COP25 saat ini dinyatakan sebagai 'Blue COP' oleh pemerintah Chile selaku tuan rumah.
Kedua pejabat tersebut juga menyinggung pembahasan Article 6 Paris Agreement yang menjadi fokus COP25 saat ini. O'Neill juga sepakat agar pembahasan artikel 6 tersebut tuntas pada ajang COP25.
"Saya juga menyampaikan (kepada O'Neill) mari bersama-sama berjuang agar Article 6 bisa selesai pada COP25 ini, karena kalau tidak akan mengganggu pelaksanaan dan capaian NDC masing-masing negara," kata Alue.
Dalam kesempatan itu, O'Neill juga menyampaikan pemerintah Inggris siap membantu Indonesia dalam merestorasi lahan gambut.
"Saya atas nama pemerintah Inggris sangat mengapresiasi upaya Indonesia dalam merestorasi dan merehabilitasi gambut serta upaya untuk mencapai pengelolaan sawit berkelanjutan dalam rangka penurunan emisi dari sektor lahan," ujar mantan Menteri Energi Inggris ini.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini