"Dalam setiap kesempatan dan dalam berbagai sosialisasi maupun kampanye lalu lintas, Polri selalu meminta masyarakat agar tertib berlalu lintas untuk keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Namun seringkali apa yang diimbaukan Polri itu justru tidak dipatuhi oleh oknum-oknum kepolisian. Dengan berbagai alasan dan merasa punya diskresi, mereka melawan arah, melewati bahu jalan, dan memutar arah sesukanya," kata Neta saat dihubungi, Sabut (7/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang dilakukan mobil brimob itu adalah wujud nyata arogansi jajaran kepolisian yang tidak tertib lalu lintas dan sangat bertolak belakang dengan kampanye institusinya. Untuk itu pimpinan Brimob perlu menegur ulah konyol mobil Brimob ini. Apa pun alasannya mobil Brimob itu tetap tidak boleh lawan arah masuk ke jalur busway, jika ada pejabat Polda Metro Jaya yang mengijinkan dan mentolerirnya, hal ini makin menambah kekonyolan yang luar biasa," ucapnya.
Neta menilai tindakan truk Brimob tersebut bisa ditiru oleh masyarakat. Apalagi menurutnya saat itu tidak ada kegentingan yang memaksa di KPK dan hanya sekadar menghindari kemacetan di kawasan Kuningan.
"Tidak ada yang istimewa saat itu di KPK dan tidak ada situasi yang sangat genting di KPK hingga mobil brimob tersebut harus melawan arah di jalur busway. Jika gedung KPK pun terbakar hebat, hanya mobil pemadam kebakaran dan mobil ambulance yang pantas lawan arah di jalur busway menuju gedung KPK," ujar Neta.
"Jika semuanya terkendali dan hanya karena kemacetan parah di kawasan Kuningan, lalu mobil brimob itu lawan arah di jalur busway, ini adalah arogansi dan kekonyolan luar biasa yang dipertontonkan jajaran kepolisian, yang bukan mustahil bisa ditiru masyarakat nantinya," sambungnya.
Seperti diketahui, sebuah video beredar di lini massa menunjukkan aksi dua unit truk Brimob tampak berhadap-hadapan dengan bus TransJakarta. Truk Brimob itu disebut-sebut melewati busway.
Kejadian itu disebut-sebut berlangsung pada Selasa (3/12). Aksi itu direkam oleh netizen dan viral di media sosial.
Pihak Polda Metro Jaya kemudian memberi klarifikasi terkait viralnya kejadian tersebut. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus membenarkan bahwa anggotanya membawa mobil Brimob itu dan menggunakan jalur TransJakarta. Dia menyebut hal itu termasuk diskresi kepolisian karena polisi sedang menjalankan tugas sehingga boleh melalui jalur itu.
"Itu ada kepentingan, tugas kepolisian ya. Ada tugas ke KPK. Ada emergency anggota harus berangkat ke KPK, pengamanan KPK," ungkap Yusri.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini