Pembongkaran itu viral di media sosial pada Kamis (5/12). Terlihat sejumlah pengguna jalan termasuk ojol 'bergotong royong' membuka paksa beton pembatas. Alhasil, U-Turn yang ditutup akhirnya bisa dilalui. Hingga hari ini masih belum diperbaiki atau ditutup lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bikin susah aja, macet. Orang-orang kan banyak yang lewat sini. Nanti muternya jauh," kata Amir saat ditemui di lokasi, Jumat (6/12/2019).
![]() |
Andri, driver ojol lainnya baru mengetahui adanya uji coba penutupan di U-Turn Satrio. Dia merasa heran dengan beton-beton pembatas yang menutupi sebagian putaran kolong flyover.
Pria berusia 36 tahun tersebut juga tidak setuju dengan adanya penutupan sementara di U-Turn Satrio. Sebab, menurut dia, profesinya sebagai driver ojol selalu diminta perjalanan cepat oleh cutomer.
"Kalau buat mangkal-mangkal mah kurang setuju. Gimana ya kita sebagai ojol jadi serba salah kan, muternya nanti jauh, sedangkan customer-nya kadang mintanya harus cepet aja kita datengnya," ucap dia.
Senada dengan Andri dan Amir, Muhammad (21) juga menolak kebijakan sementara ditutupnya putaran flyover Satrio. Alasannya serupa, pengguna jalan akan disulitkan untuk memutar arah.
"Nggak setuju karena bakal muter jauh nanti," kata dia.
Uji coba penutupan U-Turn ini dimulai sejak Rabu (4/12). Dengan adanya penutupan U-turn ini, pengguna yang akan berputar dari Sudirman harus naik ke flyover. (idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini