"Ini adalah pertemuan 2+2 pertama di masa pemerintahan baru. Hal ini menunjukkan kuatnya ikatan hubungan antara Indonesia dan Australia dan komitmen untuk terus meningkatkan berdasarkan asas kesetaraan, saling menghormati integritas wilayah negara lain," kata Retno saat jumpa pers usai pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) ke-12 di gedung BNDCC, Nusa Dua, Bali, Jumat (6/12/2019).
Dalam pertemuan ini RI-Australia juga sepakat untuk saling bermitra menjaga perdamaian di kawasan Indo Pasifik. Indonesia juga mengapresiasi dukungan Australia terhadap Asean Outlook on Indo Pasific. Diharapkan dengan kerja sama ini hubungan antarnegara bisa mengedepankan dialog, inklusif dan menghormati hukum internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bidang ekonomi, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk menjalankan ekonomi terbuka. Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, dan investasi. Salah satunya mendorong Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) diteken pada 2020 mendatang.
"Indonesia-Australia memiliki komitmen yang sama untuk menjadikan ekonomi kita ekonomi yang terbuka dan menjalankan kerja sama perdagangan dan investasi yang adil dan saling menguntungkan termasuk melaksanakan fair and free trade. Dalam kaitan ini, kami melakukan update mengenai proses stratifikasi yang sedang berlangsung baik di Indonesia maupun di Australia mengenai Indonesia-Australia CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement)," urainya.
Kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang kemanan seperti penanggulangan terorisme maupun keamanan siber. Di sisi lain dalam rapat itu juga dibahas soal pemberdayaan perempuan di segala lini.
"Kami sepakat untuk melaksanakan women peace and security termasuk penguatan partisipasi perempuan di dalam misi perdamaian," tuturnya.
Indonesia juga mengundang Australia untuk hadir dalam konferensi digital diplomasi maupun Indo Pacific infrastructure and conectivity foum yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2020 mendatang. Retno menambahkan pihaknya juga membahas isu soal Palestina-Afghanistan hingga Rohingya.
"Selain itu, kami melakukan pertukaran isu internasional maupun di kawasan antara lain Palestina-Afghanistan dan Rakhine State," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Menlu Australia Marise Payne. Payne menuturkan kerja sama Indonesia dan Australia bisa membawa keuntungan positif bagi kedua negara maupun kawasan Indo Pasifik.
"Sebagai dua negara demokrasi terbesar di kawasan ini, Indonesia dan Australia memiliki peranan penting untuk meningkatkan stabilitas, kemakmuran di Indo Pasifik. Hari ini merupakan kesempatan bagi kami untuk membahas kepentingan dan tantangan strategis kedua negara, berinteraksi dan berdiskusi bersama bagaimana kami bisa bekerja sama untuk mengatasi itu," terangnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini