"Cimahi ini sudah masuk ke zona merah sumber air dangkal dan sumber air dalam. Semua daerah di Cimahi itu zona merah, sudah tidak lagi membuka titik air baru," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi M Nur Kuswandana, Kamis (5/12/2019).
Sebelumnya, peneliti geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi, jika hal tersebut dibiarkan, akan berdampak pada krisis air pada 2030.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain eksploitasi air tanah oleh industri dan masyarakat, gejala ini pun diperparah oleh alih fungsi lahan serapan menjadi kawasan beton. "Karena tidak ada pohon, resapan yang tersisa hanya menampung air 30 persen saja, mungkin juga kurang. Jadi mengalir di permukaan itu 70 persennya," katanya.
Saat ini, ia mengimbau warga dan pelaku industri mendaur ulang air limbah yang digunakan dengan teknologi tertentu. "Solusinya mereka harus mulai melakukan daur ulang air limbah yang dihasilkan. Jangan langsung dibuang, tapi harus bisa diolah lagi. Jangan terus menyedot air tanah," tutur Nur.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini