Meski penjualannya kini terbilang menurun, siapa sangka, omzet Harsoyo di atas upah minimum kota (UMK) Solo.
Saat ditemui detikcom, Harsoyo bercerita dalam sebulan ia bisa mengantongi penghasilan bersih Rp 2 juta, di atas UMK Solo sekitar Rp 1,9 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kliping yang dia jual ada lebih dari 200 jenis tema, mulai untuk anak SD sampai mahasiswa. Ada tentang manusia purba, tumbangnya Orde Lama, G30S/PKI, ilmu botani, ekonomi, hingga hukum. Satu kliping ia jual dengan kisaran harga Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu.
Harsoyo membuka lapak di tepi Jalan Slamet Riyadi, tepatnya 100 meter arah barat dari Pasar Purwosari.
"Soalnya ada terus yang datang ke sini, cari kliping. Sehari itu kalau satu orang ya ada," terang Harsoyo.
Harsoyo awalnya membuka usaha jualan buku bekas bersama mendiang istrinya. Ide bisnis kliping baru dia temukan setelah anaknya kesulitan mendapatkan tugas mengumpulkan artikel koran.
Selain membuatkan kliping anaknya, Harsoyo diminta membuatkan untuk teman-teman anaknya. Saat dia mencoba berjualan kliping, ternyata banyak peminatnya.
![]() |
"Ini tidak ada saingannya. Banyak orang cari di kios buku bekas, tapi diarahkannya ke sini. Dulu ada saingan, tapi orangnya sudah meninggal," ujar warga Jalan Parangkusumo, Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, itu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini