Di Pelantikan Rektor UI, Nadiem Bicara Kemerdekaan Belajar-Dosen Penggerak

Di Pelantikan Rektor UI, Nadiem Bicara Kemerdekaan Belajar-Dosen Penggerak

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Rabu, 04 Des 2019 13:27 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim di Pelantikan Rektor UI (Foto: Rahel Narrda/detikcom)
Depok - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memberikan pidato dalam acara pelantikan Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2019-2024. Nadiem menjelaskan prioritas Kemdikbud selaras dengan visi-misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menciptakan SDM unggul.

"Interpresrasi Kemendikbud terhadap visi presiden adalah dua hal satu adalah merdeka belajar, kedua adalah guru penggerak. Di sini kata guru disubstitusikan dosen," kata Nadiem di Pelantikan Rektor UI, di Balai Purnomo, Kampus UI, Depok, Rabu (4/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merdeka belajar artinya di setap jenjang unit pendidikan. Nadiem mengatakan, saat ini dunia pendidikan memasuki paradigma baru dimana pemerintah akan memberikan kepercayaan, kebebasan, dan otonomi kepada institusi pendidikan.

"Tapi dalam era ini ekepektasi saya adalah kemerdekaan itu harus turun terus. Lembaga perguruan tinggi merdeka dari berbagai macam regulasi dan birokratisasi dan birokrasi. Para pendidik dan dosen juga dimerdekakan dari birokrasi. Dan yang tepenting mashaiswa diberikan kemerdekaana untuk belajar sesuai kemauannya, sesuai kemampuannya, sesuai interest dia," tutur dia.

Simak Video "Reuni KARS FKM UI, Anita Tanjung Inginkan Inovasi di Dunia Kesehatan"




Nadiem mencontohkan dirinya yang bergelar sarjana (S1) jurusan Hukum Internasional, namun bekerha di bidang tekonologi. Menurutnya, pendidikan saat ini cenderung hanya menjadi starting poin. Dia menyarankan agar perguruan tinggi lebih memberikan kebebasan kepada mahasiswa agar perubahan dapat terjadi.

"Kalau bapak ibu lakukan analisa prodi dan karir mohon dikaji. Pasti kita semua tahu jawabannya, nggak jelas. Contoh saya ambil HI S1 nya tapi ambil teknologi," ucap Nadiem.

"Artinya apa yang kita pelajari, apapun yang kita lakukan itu sering kali hanya starting poin kita. Lalu kenapa kita tidak memberi kemerdekaan mahasiswa kita untuk melakukan berbagai macam hal di luar prodi di luar kelas, di luar kampus. Inilah namanya kemerdekaan mahasiswa," sambungnya.



Kedua, soal guru adalah penggerak. Nadiem mengatakan melalui visi itu, dirinya ingin mengubah paradigma para dosen di universitas.

"Kedua adalah merubah paradigma. Dosen menggurui, dosen memberikan ceramah, dosen memiliki informasi, dan memberikannya kepada mahasiwa, menjadi dosen yg memfasilitasi pembelajaran mahasiswa," jelas Nadiem.

Dengan visi itu, Nadiem berharap Indonesia dapat menciptakan SDM yang unggul. Sebab, untuk dapat memiliki SDM unggul harus mencetak pemimpin-pemimpin masa depan.

"Kita memang, selama ini universitas dikejar hampir seratus hal yang berbeda untuk negara ini. Tapi lima tahun kedepan mencetak pemipimin masa depan, itu prioritas saya," jelas Nadiem.
Halaman 2 dari 2
(mae/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads