Dalam hal ini, Gojek mengusung rangkaian gerakan sosial #BeraniSama sebagai upaya dalam menyebarkan dampak positif yang lebih luas khususnya mengenai pandangan masyarakat terhadap kaum penyandang difabel.
Dibagikan di laman Facebook, sebuah cerita yang sempat viral mengenai pengemudi Gojek yang difabel. Diceritakan pengguna Gojek bernama Hening Parlan mendapat mitra Gojek Azis Setiana yang difabel dengan keterbatasan berbicara atau tuna wicara.
Meski mengalami keterbatasan komunika, Hening itu memahami arahan dan petunjuk dari Azis Setiana. "Ia mengarahkan tangannya agar saya duduk. Setelah saya duduk ia menoleh ke saya dan bicara dengan bahasa isyarat yg saya tangkap bahwa ia bilang ia tidak bisa mendengar dan bicara," jelas Hening yang dibagikan di media sosial Facebook.
Selama perjalanan, Hening yang hendak ke Cikini pun mengaku terharu dengan kerja keras driver tersebut meski kemampuannya terbatas.
"Dan salut buat Gojek yang mau menerima pengemudi yang berkebutuhan khusus," lanjutnya. Hingga Hening pun sampai dengan selamat dan dengan pelayanan yang baik dari mitra Gojek Azis. Sebagai ungkapan terima kasih, Hening pun menyalami driver Azis dengan khidmat.
"Kujabat erat, kamu hebat ...semangaat yaaa ...kamu hebaat. Aku bangga dengannya dan terharu. Dan akupun berfoto selfi sebelum haru-ku mulai meleleh. Duh Gusti Allah SWT semoga saudaraku Azis Setiana dkk sesama gojek sehat dan mendapatkan limpahan rejeki yg halal," pungkasnya.
VP Marketing of GoLife Yuanita Agata mengatakan Gerakan #BeraniSama merupakan inisiatif komitmen berkelanjutan Gojek untuk meningkatkan kesejahteraan bagi siapa pun melalui pemanfaatan teknologi."Dan salut buat Gojek yang mau menerima pengemudi yang berkebutuhan khusus," lanjutnya. Hingga Hening pun sampai dengan selamat dan dengan pelayanan yang baik dari mitra Gojek Azis.
"Kami memahami bahwa masih ada sebagian masyarakat atau konsumen yang meragukan dengan kemampuan para mitra penyandang difabel. Melalui kampanye #BeraniSama, kami ingin mengajak para mitra untuk menunjukkan kemampuannya dalam memberikan pelayanan terbaiknya walaupun dengan keterbatasan yang dimilikinya," ujar Yuanita.
Adapun, sebelumnya Gojek telah meluncurkan gerakan sosial #HilangkanBatasan di tahun 2018. Hasilnya, mitra difabel GoLife telah membuktikan bahwa reaksi positif dari konsumen dan masyarakat terbukti lebih dari 90% pengguna GoLife menyatakan puas atas pelayanan yang diberikan mitra penyandang difabel, dengan rata-rata rating 4,7.
Di samping itu, rata-rata jam produktivitas mitra meningkat lebih dari 50% dengan peningkatan pendapatan sebesar 40%. Kenaikan ini merupakan pembuktian bahwa besarnya peminat dan kepercayaan pengguna terhadap layanan GoMassage serta GoClean turut serta memberikan dampak positif yang cukup signifikan.
Gojek melalui GoLife selalu membekali seluruh mitranya, termasuk mitra difabel lewat program pelatihan (technical dan non technical). Di antaranya on-boarding training dan refreshment training.
Program pelatihan ini dilakukan guna memastikan standarisasi layanan para mitra difabel. Selain itu, pelatihan diharapkan dapat mendorong tingkat percaya diri para mitra dalam menjalankan setiap layanan.
Pelatihan wajib diikuti para mitra sebelum mereka dapat bergabung menjadi mitra GoLife. Sementara itu, jumlah mitra difabel meningkat lebih dari dua kali lipat dan kini tersebar di 13 kota yakni di Jabodetabek, Bali, Balikpapan, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin, Malang, Palembang, Pekanbaru, Serang, Surabaya, Tasikmalaya dan Yogyakarta.
(mul/ega)