Kampung itu muncul Agustus lalu, yang terakhir muncul setelah beberapa orang lainnya dievakuasi dekat Acheres, sekitar 30 kilometer (20 mil) barat laut ibukota.
Daerah itu mulai memindahkan warga Tibet setelah tahun 2010, ketika sebuah asosiasi bantuan lokal mulai menawarkan makanan,peralatan mandi, dan permintaan para suaka lainnya. Kecuali untuk keluarga dengan anak-anak, pria dan wanita dimuat ke dalam bus terpisah Selasa pagi dan kampung itu dibersihkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak dapat diterima membiarkan orang-orang ini hidup dalam kondisi seperti ini," kata Wali Kota Acheres, Marc Honore.
Menurut Marc setiap tahun jumlah suaka di Tibet itu semakin meningkat. "Setiap tahun, jumlah mereka meningkat, dan itu tidak akan berhenti dalam waktu dekat," katanya.
Sebelumnya, para migran Tibet itu telah melarikan diri dari tanah air mereka selama bertahun-tahun karena tindakan keras oleh pemerintah China,yang menghancurkan pemberontakan terhadap pemerintahan Beijing pada tahun 1959.
Menurut Francoise Robin, seorang spesialis Tibet di Institut Nasional Bahasa dan Peradaban Timur Prancis. Total sekitar 8.000 warga Tibet sekarang tinggal di Prancis.
(eva/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini