"Itulah yang saya kira, berarti suatu kebesaran jiwa dari Bambang Soesatyo yang kita hargai, berarti saudara Bambang mengutamakan kiprah dan kebangkitan Golkar mengutamakan persatuan dan kesatuan," kata Theo kepada wartawan di hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hargai Mas Bambang lebih mementingkan kepentingan yang lebih besar dari yang lebih kecil golongan. Mas Bambang melihat justru mundurnya Mas Bambang memperlancar dan memperkuat solidaritas Golkar, memperkuat perjuangan Golkar ke depan dalam mengabdi pada bangsa dan negara," ujarnya.
Theo mengatakan dengan mundurnya Golkar maka bisa dikatakan Munas Golkar akan berakhir dengan aklamasi. Airlangga, menurutnya akan menang dalam munas X Golkar.
"Ya saya kalau saya secara pribadi dari semula meyakini bahwa Airlangga yang akan menang. Apalagi dengan Mas Bambang mundur, ini mudah. Kemungkinan besar kalau menurut saya, saingan yang lain-lain tidak ada yang dapat 30 persen, itu akan menjadi musyawarah mufakat dapat 30 persen ke atas dan itu akan menjadi aklamasi," ucap Theo.
Sebelumnya, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan mundur dari pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Bamsoet membeberkan empat poin alasan hingga dirinya menyatakan mundur dari caketum Golkar.
"Pertama, setelah saya mencermati perkembangan Partai Golkar jelang Munas semakin panas. Kedua, situasi nasional yang memerlukan situasi politik yang kondusif guna menjaga harapan kita untuk pertumbuhan ekonomi yang sedang kita perjuangkan agar tidak terdampak ancaman ekonomi global," kata Bamsoet di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/12).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini