Agun juga menyebut ada intervensi presiden melalui tangan para menteri. Agun bahkan menganggap hal itu akan berakibat Golkar pecah dan selanjutnya akan terjadi eksodus besar-besaran serta kader berbondong-bondong meninggalkan partai.
"Sepengetahuan saya, Agun adalah kader senior yang kritis dan bijak. Ia selalu mempunyai ide dan gagasan yang cerdas serta konstruktif dalam menyampaikan diskursus politik," ucap Happy, Selasa (3/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Happy, yang juga Ketua Korbid Hankam, Kumham, Hublu, Ekonomi Perdesaan, dan Diaspora, menilai pernyataan itu sangat insinuatif dan memberikan judgement yang kontra-produktif dengan harapan kader.
Padahal, menurut Happy, para kader saat ini sedang bersemangat untuk menyandarkan harapannya agar Golkar menjadi partai modern dan partai yang dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Ibarat 'menepis air di dulang, yang terpercik muka sendiri', apalagi sahabat saya, Pak Agun adalah tokoh senior yang sudah malang melintang di parlemen," ungkap Happy.
Happy menyarankan agar Agun tak khawatir melihat gerakan dan dukungan kader pemilik suara yang besar kepada Airlangga Hartarto (AH). Ia juga, lanjut Happy, tak perlu menyampaikan 'narasi horor' dan penilaian yang suram terhadap Partai Golkar. Menurut Happy, narasi Agun terlalu didramatisasi.
"Kita bisa membahas dan berdebat tentang persyaratan 30% itu dengan kepala dingin. Semua aturan itu tidak ujug-ujug muncul begitu saja," ucap Happy.
Sebaliknya, ia menyatakan hal itu adalah buah pemikiran yang dituangkan ke dalam AD/ART yang sudah disepakati bersama. Demikian pula dengan narasi dan upaya mengganjal calon selain AH.
Baca juga: Golkar Siap Gelar Munas dengan Sukacita |
"Hemat saya, siapa pun kader punya hak untuk mendaftarkan diri untuk berkontestasi menjadi Ketum Golkar. Apalagi selama yang bersangkutan memenuhi persyaratan untuk itu. Terbukti, saat ini tidak kurang ada sembilan nama yang tercatat sebagai caketum Golkar," ucap Happy.
Menurut Happy, untuk tahap selanjutnya, setiap calon diwajibkan mempunyai dukungan minimal 30 persen dari pemegang hak suara. Hal itu sudah sesuai dengan AD/ART.
"Andai yang bersangkutan tidak setuju, maka bisa berdebat dan menyampaikan keberatannya ke peserta Munas," tuturnya.
Selain itu, Happy menilai pernyataan Agun tentang adanya kader Golkar eksodus ke partai lain tidak tepat. Happy menegaskan dia sangat yakin jika Munas kali ini akan menjadi munas yang demokratis dan berkualitas.
"Saya anggap itu seperti mimpi membuat hantu di rumah sendiri," ujarnya.
"Baik dalam proses pemilihan ketum maupun dalam menyepakati program-program yang akan mengantar Golkar sebagai partai nomor wahid di republik ini," katanya.
Terakhir, Happy menyayangkan tudingan-tudingan yang tidak beralasan dan mengada-ada terhadap Presiden Joko Widodo. Jokowi, disebut Agun, melakukan intervensi lewat menteri-menterinya untuk memenangkan AH.
"Selain menyeret-nyeret presiden ke dalam urusan internal Golkar, ini juga bisa dinilai merendahkan independensi dan karakter kader-kader Partai Golkar sendiri," ungkap Happy.
Menurut Happy, kader Golkar saat ini sudah cukup dewasa, profesional, dan punya harga diri dalam mengurus partainya. Para pemegang suara, kata Happy, sudah paham dan solid untuk memilih siapa 'orang baik' yang layak dan pantas untuk memimpin Partai Golkar ke depan.
"Insyaallah Munas nanti adalah Munas yang demokratis, sejuk dan penuh persaudaraan," pungkas Happy.
Munas Partai Golkar akan berlangsung pada 3-5 Desember 2019 di Hotel Ritz-Carlton Jakarta dan dapat disaksikan streaming pada 3 Desember 2019 mulai pukul 19.00 WIB di detikcom.
Rangkaian acara munas dimulai pada pukul 11.00 WIB dengan pendaftaran peserta, opening act, laporan ketua penyelenggara, pidato ketum, pidato presiden, hingga seremoni pembukaan munas.
Presiden Joko Widodo direncanakan membuka resmi Munas dan akan ditutup oleh Wapres Ma'ruf Amin. Forum Munas itu merupakan forum tertinggi di Partai Golkar untuk memilih ketua umum. (prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini