"Kalau partai ini besar, hanya ada 2 cara. Kita pernah punya dua tokoh senior yang pernah mengelola partai ini. Yang pertama Akbar Tandjung, yang rajin turun ke bawah dan itu harus diikuti. Sebagai ketua umum partai politik, tidak ada hari-hari bagi Akbar Tandjung untuk duduk manis di Jakarta," kata Bamsoet setelah mengembalikan formulir pendaftaran caketum Golkar di DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/12/2019).
"Tapi tiap hari, paling tidak Jumat, Sabtu, Minggu, keliling seluruh Indonesia, ke-514 kabupaten/kota. Kemudian karena kedatangan ketum ke daerah itu untuk menumbuhkan semangat, spirit daripada grassroot kita di daerah-daerah," tambah dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Janji kedua yang diutarakan adalah adanya dana pembinaan ke DPD. Meski pembinaan itu tidak besar, menurut Bamsoet, dana tersebut dapat membuat kader di daerah mempunyai rasa memiliki.
"Di zaman Aburizal Bakrie lah dana pembinaan itu disiapkan oleh DPD. Walaupun jumlahnya tidak besar, tapi ini mengikat dan membuat daerah-daerah menjadi merasa memiliki daripada partai ini. Untuk kabupaten/kota setiap bulan tidak pernah kurang dari Rp 5 juta, memang tidak besar tapi bagi DPD II kabupaten/kota, ini bentuk penghargaan dan bentuk pembinaan yang bagus," ujar Ketua MPR ini.
"Begitu juga ke tingkat I, setiap bulan dari DPP dikirimkan Rp 15-25 juta, tergantung wilayahnya. Dananya untuk apa? Untuk DPD tingkat I berkeliling ke DPD tingkat II untuk melakukan pembinaan, sosialisasi, penggemblengan, dan konsolidasi," sambung Bamsoet.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini