Kaukus Pancasila ke Stafsus Billy: Jaga Image, Kasihan Pak Jokowi

Kaukus Pancasila ke Stafsus Billy: Jaga Image, Kasihan Pak Jokowi

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 02 Des 2019 07:33 WIB
Foto: Eva Sundari (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari kalangan anak muda, Gracia Billy Mambrasar, kena nyinyir warganet karena cuitan 'kubu sebelah megap-megap' terkait penerapan Pancasila. Kaukus Pancasila meminta Billy menjaga citra diri karena menyandang stasus stafsus Jokowi.

"Menurutku Pancasila saat ini perlu untuk mendapat sikap yang serius karena memang persoalan-persoalan kebangsaan yang menuntut kita semua untuk tidak main-main, terutama stafsus, stafsus kan kalau... maaf ya, kalau kampanye sudah digaji maka ya jangan membuat image negatif terutama untuk Pak Jokowi sendiri," kata Ketua Kaukus Pancasila, Eva Kusuma Sundari, saat dihubungi, Minggu (1/12/2019) malam.


Eva Sundari menyebut tak masalah jika Billy menunjukkan sisi milenial. Namun, kata Eva, Billy kini menyandang status stafsus Jokowi sehingga harus berhati-hati dalam bertindak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi boleh milenial ketika dia belum mendapat stafsus boleh seenaknya, boleh macam-macam. Tapi begitu jadi stafsus maka ya harus ada perubahan, SOP, dalam menata dirinya dan juga menjaga image karena dia pilihan oleh Pak Jokowi," ucap Eva.

"Jadi ya harus hati-hati untuk jaga diri dan harus jaim kan kasihan kalau Pak Jokowi orang jadi berkontroversi karena cuitan dia," imbuh dia.




Kisah Gracia Billy, Anak Penjual Kue yang Jadi Stafsus Jokowi:




Eva meminta publik memaafkan Billy, toh yang bersangkutan juga telah meminta maaf secara langsung. Eva berharap Billy bisa membehani diri dan fokus kepada tugasnya sebagai stafsus Jokowi dari kalangan milenial.

"Harus dewasa. Boleh milenial tapi dewasa karena penasihat Pak Jokowi," tegas Eva.

Sebelumnya, Billy Mambrasar jadi sorotan karena frase 'kubu sebelah' dalam kicauannya. Billy meminta maaf atas kicauan yang telah dihapus itu.


"Assalamu'alaikum dan salam sejahtera untuk kita semua. Saya pertama memohon maaf atas kesalahpahaman yang muncul karena salah 1 cuitan saya yang menggunakan kata yang menimbulkan multitafsir, yaitu kata: 'Kubu'," kata Billy kepada detikcom, Minggu (1/12/2019).

Billy mengatakan tak bermaksud tendensius ke kelompok masyarakat mana pun. Dia juga telah menghapus tweet tersebut.

"Saya dengan ini memohon untuk dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya karena kesalahpahaman tersebut," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(gbr/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads