"Saya dua hari lalu, baru dua hari lalu ke Maluku Tengah. Ya kita kasih bantuan-bantuan terus. Cuma situasinya itu kan sekarang masih transisi darurat. Kalau transisi darurat itu kita belum bisa kasih bantuan yang sifatnya, misalnya ada yg meninggal, santunan ahli waris atau jaminan hidup," kata Juliari, di CFD area Pintu 7 GBK, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2019).
Dalam kunjungannya di Maluku, Juliari memberikan bantuan sembako sekitar Rp 2 miliar. Dia mengatakan setelah keadaan di sana melewati masa transisi darurat, bantuan akan diberikan santunan ahli waris atau santunan jaminan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juliari mengatakan warga di Maluku masih dalam kondisi trauma akibat gempa. Dia juga mengatakan gempa di sana sudah tidak terlalu besar lagi.
"Mereka masih takut-takut, tapi ya sebenarnya gempa-gempanya sudah nggak terlalu besar lagi. Cuma mereka masih trauma aja," ujar Juliari.
Juliari mengunjungi desa Tulehu di Maluku. Menurutnya, pengungsi yang ada di sana berjumlah sekitar 1.000 orang. Dia juga menyampaikan di sana terdapat rumah sakit dan bahan makan yang mencukupi.
"Saya dateng yang ke Desa Tulehu itu. Tulehu itu sekitar, kalo nggak salah mereka ada seribuan ya. Tapi ya kondisinya bagus. Ada rumah sakit, ada rumah sakit darurat bisa operasi, ada ICU nya. Kemudian bahan-bahan makanan sangat mencukupi. Kondisinya juga bagus cuma mereka sebenarnya masih trauma," terang Juliari.
Seperti diketahui bahwa selama beberapa pekan ini daerah Maluku dilanda gempa bumi. Gempa terbaru terjadi di Seram Bagian Timur, Maluku dengan magnitudo 5,2. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
"Tidak berpotensi tsunami," tulis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dikutip dari situs resminya, Minggu (1/12/2019).
Simak Video "BNPB Beberkan Penyebab Maluku Utara Sering Gempa"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini