Hakim Peringatkan Pelaku Teror di London Bridge Tak Seharusnya Bebas dari Bui

Hakim Peringatkan Pelaku Teror di London Bridge Tak Seharusnya Bebas dari Bui

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 30 Nov 2019 17:33 WIB
Usman Khan (West Midlands Police via AP)
London - Usman Khan, pelaku serangan teroris di London Bridge, Inggris, pernah mendekam di dalam penjara karena merencanakan serangan teror yang terinspirasi Al-Qaeda. Seorang hakim setempat pernah memperingatkan bahwa Khan yang disebutnya sebagai 'jihadis serius' ini tidak seharusnya dibebaskan dari penjara.

Seperti dilansir CNN dan media Inggris, The Telegraph, Sabtu (30/11/2019), Khan menikam mati dua orang dan melukai tiga orang lainnya dalam serangan teroris di London Bridge pada Jumat (29/11) waktu setempat. Dia ditembak mati oleh polisi di lokasi setelah menunjukkan dirinya memakai rompi peledak, yang belakangan diketahui palsu.

Kepolisian Metropolitan London telah mengungkapkan identitas Khan yang berusia 28 tahun ini ke publik. Disebutkan juga bahwa Khan yang aslinya berasal dari Pakistan ini pernah dipenjara terkait kasus terorisme tahun 2012 lalu dan bebas dari penjara pada tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kepala Divisi Pemberantasan Terorisme pada Kepolisian Metropolitan London, Neil Basu, dalam pernyataannya menyebut Khan bebas dari penjara pada Desember 2018 dengan lisensi -- semacam pembebasan bersyarat di mana dia harus tunduk pada kondisi tertentu usai bebas. Surat kabar lokal, The Times, melaporkan Khan setuju memakai electronic tag -- yang dipakai di pergelangan kakinya -- usai keluar dari penjara.

Tahun 2010 lalu, Khan bersama delapan orang lainnya ditangkap di London sebagai bagian dari operasi pemberantasan terorisme. Mereka didakwa atas terorisme terkait 'rencana serangan terinspirasi Al-Qaeda' untuk mengebom London Stock Exchange saat Natal. Rencana serangan itu juga termasuk rencana mengebom Kedutaan Amerika Serikat (AS) di London dan rumah Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, yang saat itu masih menjabat Wali Kota London.

Khan saat itu juga mengaku bersalah atas dakwaan terorisme lainnya termasuk penggalangan dana dan perekrutan untuk sebuah fasilitas pelatihan teroris yang disamarkan sebagai sebuah madrasah di wilayah Kashmir yang dimiliki keluarganya di Pakistan.

Polisi dan petugas forensik memeriksa lokasi serangan teroris di London BridgePolisi dan petugas forensik memeriksa lokasi serangan teroris di London Bridge Foto: AP Photo/Matt Dunham


Dokumen pengadilan Inggris menyebut bahwa sebuah masjid telah didirikan di tanah milik keluarga Khan di Pakistan dan pihak-pihak yang terlibat dalam rencana serangan, berupaya menyuntikkan dana kepada kelompok itu untuk 'mendirikan dan mengoperasikan sebuah fasilitas pelatihan militer teroris'.

Masih menurut dokumen tersebut, Khan dan para terdakwa lainnya dalam kasus ini dituduh berencana melatih orang-orang di fasilitas tersebut dengan tujuan menjadikan mereka sebagai 'teroris yang lebih serius dan efektif'. Mereka dituduh menghadiri rapat operasional, penggalangan dana dan persiapan untuk pergi ke luar negeri untuk 'ikut pelatihan untuk aksi terorisme'.

Pada tahun 2012, Khan mengaku bersalah atas dakwaan-dakwaan tersebut. Khan dan dua terdakwa lain awalnya dijatuhi hukuman tak ditentukan demi perlindungan publik, namun vonis itu dibatalkan Pengadilan Banding pada April 2013 dan Khan divonis 16 tahun penjara. Oleh pengadilan, Khan diperintahkan menjalani masa hukuman minimum sedikitnya delapan tahun penjara. Namun ternyata Khan bebas lebih awal pada Desember 2018 lalu.


Hakim Alan Wilkie saat itu menyatakan Khan dan dua terdakwa anggota sel teroris Stoke lainnya merupakan 'jihadis yang lebih serius' dan mereka tidak seharusnya dibebaskan jika masih menjadi ancaman bagi publik. Hakim Wilkie menyebut kasus itu sebagai 'upaya serius dan jangka panjang dalam terorisme' yang bisa memicu kekacauan di Inggris.

"Dalam pendapat saya, para pelanggar ini akan tetap, bahkan setelah menjalani masa hukuman penjara yang lama, menjadi bahaya signifikan sehingga publik tidak bisa dilindungi dengan layak ketika mereka dibebaskan dengan lisensi di masyarakat, yang tunduk pada kondisi tertentu, dengan mengacu pada tanggal pembebasan yang ditetapkan sebelumnya," ujar hakim Wilkie saat itu.

Sebelum melakukan serangan teroris di London Bridge pada Jumat (29/11), Khan menghadiri sebuah konferensi berjudul 'Learning Together' di Fishmongers' Hall, London. Dalam konferensi itu, Khan menghadiri berbagai workshop di mana dia menceritakan pengalamannya sebagai mantan narapidana.

Momen saat Usman Khan, pelaku serangan teroris di London Bridge, dilumpuhkan warga dan polisiMomen saat Usman Khan, pelaku serangan teroris di London Bridge, dilumpuhkan warga dan polisi Foto: @HLOBlog via AP


Dipahami bahwa Khan yang masih dalam masa pembebasan bersyarat dan pergerakannya dibatasi dengan electronic tag ini, mendapat izin untuk menghadiri acara-acara semacam itu bersama mantan-mantan narapidana lainnya. Kepolisian London meyakini bahwa Khan memulai serangannya di acara tersebut sebelum berjalan ke London Bridge dan menyerang beberapa orang lainnya dengan pisau, yang berakhir dengan dia ditembak mati oleh polisi.

Dalam pernyataan terpisah sebelum memimpin rapat dengan komisi darurat pemerintahan Inggris, Perdana Menteri (PM) Boris Johnson menyatakan dirinya telah sejak lama berpendapat bahwa pembebasan awal bagi penjahat kriminal serius merupakan sebuah 'kesalahan'.

"Saya telah lama berpendapat bahwa sebuah kesalahan untuk membiarkan para penjahat kriminal serius dan kejam untuk bebas dari penjara lebih awal. Dan sangat penting agar kita keluar dari kebiasaan itu dan agar kita menegakkan hukuman yang tepat bagi penjahat kriminal berbahaya, khususnya para teroris, saya pikir masyarakat ingin melihat itu," ucap PM Johnson.

Halaman 2 dari 3
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads