"Rasa syukur kami, alhamdulillah hari ini bisa bertemu dengan keluarga. Dan saya sampaikan dari hati yang terdalam memohon maaf karena dalam beberapa hari lost contact," kata Fauzi di Mapolres Banjarnegara, Jumat (29/11/2019).
Fauzi mengaku tak memiliki tujuan atau maksud tertentu ketika memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah. Dia juga mengatakan bahwa kepergiannya tak berhubungan dengan pihak manapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah murni kesalahan saya pribadi, jadi tidak ada kaitannya dengan siapa pun dan pihak manapun. Hari terakhir saya adalah di pesantren di Salatiga," terang Fauzi.
Fauzi juga meminta didoakan agar bisa mengikuti pelantikan kepala desa pada 11 Desember 2019 nanti. Ia mengaku siap akan memahami arahan dari Bupati Banjarnegara baik pribadi maupun kedinasan.
Simak Video "Kades Terpilih Dilaporkan Hilang, Polisi Turun Tangan"
"Mudah-mudahan diberi kesehatan hingga 11 Desember 2019 untuk pelantikan kepala desa. Saya juga akan memahami arahan dari Pak Bupati baik secara pribadi atau kedinasan," ujarnya.
Usai dijemput polisi dari pondok pesantren di Salatiga, Fauzi dibawa ke Mapolres Banjarnegara pagi tadi.
Kapolres Banjarnegara AKBP Aris Yudha Legawa mengatakan, Fauzi dimintai keterangan dan menjalani pemeriksaan urine dan darah. Nantinya jika pemeriksaan sudah selesai dilakukan, Ahmad Fauzi bisa pulang ke rumah.
"Pemeriksaan dilakukan hari ini juga. Sekerang sedang menyelesaikan pemeriksaan lanjutan, dan administrasi. Setelah itu selesai Fauzi bisa pulang. Karena tidak ada tindak pidana apapun yang dilanggar. Jadi tidak ditahan," jelasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini