Ini Penampakan Emas Batangan-Koin Sukarno Hoax Kades di Bone

Penampakan emas dan koin Sukarno yang dikarang Kades di Bone. (Dok. Kepolisian)

Bone - Kepala Desa Pinceng Pute, Kecamatan Ajangale, Bone, Sulsel, Sudirman, diperiksa polisi gara-gara membuat kabar bohong (hoax) tentang penemuan emas batangan dan koin Sukarno di kebun miliknya. Cerita Sudirman sempat membuat heboh warganya.

"Hoax itu, sudah pasti hoax. Itu nggak ada sama sekali, cuma karang-karang cerita saja," ujar Kasat Intel Polres Bone AKP Surahman saat dimintai konfirmasi, Rabu (27/11/2019).

Ini Penampakan Emas Batangan-Koin Sukarno Hoax Kades di Bone

Penampakan emas dan koin Sukarno yang disebut Kades di Bone, Sudirman. (Dok. Kepolisian)

Polisi menyebut cerita itu beredar sejak Oktober 2019 dan membuat heboh warganya. Sudirman, menurut polisi, mengaku penemuan tersebut dilakukan karena menerima petunjuk lewat mimpi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dikroscek, panggil kepala desanya, minta dilihat barangnya memang betul ada. Tapi setelah didesak bagaimana caranya dia sampai bermimpi dapatkan itu, dia ndak bisa cerita," ujar AKP Rahman.

Simak Video "Tradisi Serawu Sulo, Bone, Sulawesi Selatan"

Koin-koin dan batangan yang disebut emas itu lebih dari satu. Terlihat ada tulisan dan juga logo di atas koin ataupun emas batangan yang disebut Sudirman ditemukan di kebunnya lewat petunjuk mimpi itu.

Polisi mengatakan Sudirman mengarang cerita agar harga tanah kebunnya naik. Dia juga berharap koin dan batangan yang disebutnya emas itu laku.

Penampakan emas dan koin Sukarno yang disebut Kades di Bone, Sudirman. (Dok. Kepolisian)

Belakangan, Sudirman sudah meminta maaf. Dia mengaku hanya mengarang cerita tersebut dan ternyata barang-barang itu merupakan milik orang untuk dijual.

"Saya selaku Kepala Desa Pinceng Pute, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, memohon maaf, mengklarifikasi penyebaran informasi tentang penemuan lempengan emas batangan dengan cara mimpi bahwa itu tidak benar melainkan barang tersebut milik orang lain untuk dijual ke kolektor," ujar Sudirman.