"Dengan dukungan Swedia terhadap Indonesia, saya percaya dapat mempererat kerja sama yang telah terjalin di antara kedua negara," jelas Menhub Budi, Rabu (27/11/2019).
Pertemuan dilakukan di sela jalannya Sidang Majelis International Maritime Organization (IMO) ke-31 yang digelar di Kantor Pusat IMO di London Inggris. Menhub secara khusus menyampaikan kepada pihak Swedia untuk mendukung Indonesia dalam pencalonan kembali menjadi anggota Dewan IMO Kategori C dan juga mendukung pencalonan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Indonesia menjadi external auditor IMO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menhub mengatakan hubungan kedua negara sangat baik. Khusus di bidang transportasi, telah terjalin kerja sama sejak 2016 dengan penandatanganan Letter of Intent on Transportation antara Kementerian Perhubungan Indonesia dan Ministry of Enterprises and Inovation of Sweden.
Kerja sama di antara kedua negara berlanjut dengan penandatanganan memorandum of understanding di antara dua negara pada Mei 2019 di Bogor, yang mencakup kerja sama di bidang transportasi udara, darat, laut, kereta api, dan terkait peningkatan kapasitas SDM di bidang transportasi.
Selain itu, Indonesia telah menjalin beberapa kerja sama dengan Swedia, antara lain di sektor transportasi udara, Indonesia dan Swedia telah menandatangani Air Transport Agreement di Copenhagen pada 1971.
"Akan sangat baik jika Indonesia dan Swedia dapat menindaklanjuti perjanjian yang telah ditandatangani tersebut untuk dapat menjadi kerangka kerja sama di masa mendatang di bidang transportasi," ujarnya.
Swedia juga terkenal memiliki teknologi yang modern dan inovatif di bidang perkeretaapian, meliputi kendaraan LRT, lokomotif, hingga kereta berkecepatan tinggi.
Menhub mengatakan akan menggali peluang kerja sama lebih lanjut di bidang perkeretaapian, yang sebelumnya telah terjalin kerja sama antara PT INKA dan PT KAI dengan perusahaan-perusahaan di Swedia.
Selain itu, di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Indonesia dan Swedia telah memiliki kerjasama di bidang Edukasi dan Training.
"Kementerian Perhubungan telah bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada untuk memberikan beasiswa bagi pegawai Kementerian Perhubungan untuk mengikuti Master Program di sejumlah universitas di Swedia seperti World Maritime University, Lund University, Karlstad University, dan Linkoping University," jelas Budi.
Pada tahun ini, Indonesia bersaing dengan 25 negara untuk mendapatkan salah satu kursi dari 20 kursi yang tersedia guna menjadi anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2020-2021.
Indonesia menargetkan dapat menggalang sedikitnya 135 dukungan dari 174 negara anggota IMO agar bisa masuk menjadi Dewan IMO Kategori C. Saat ini Indonesia telah menerima 111 dari 174 negara anggota IMO. Pada periode 2018-2019, Indonesia berada di posisi ke-9 dengan meraih jumlah dukungan dari 132 negara anggota IMO.
Turut hadir beserta Menteri Perhubungan pada pertemuan itu Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerja Sama Internasional Agus Saptono, Atase Perhubungan RI di London, serta sejumlah delegasi Indonesia.
Simak Video "Menhub: Keluarga Korban Lion Air JT-610 Tolak Santunan Karena Dispute" (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini