"Terus terang, pada waktu Pak Mahfud Md menyampaikan itu, dua hari kemudian saya berdampingan (dengan Mahfud) di dalam forum. Saya tanya itu kasus yang mana yang dilaporkan, dan Pak Mahfud jawabnya juga nggak... Jadi kan bingung saya," kata Agus dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
"Saya tanya kasus yang mana, Pak Mahfud juga kelihatannya nggak tahu kasus yang mana," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agus, Jokowi memang pernah melaporkan sejumlah kasus kepada para pimpinan KPK saat ini. Dia menyebut Jokowi melaporkan kasus tersebut di awal-awal dia menjabat.
"Jadi kami berlima pada waktu baru jabat, berlima bertemu presiden, beliau mengungkapkan sesuatu. Saya tidak tahu apakah kasusnya perlu disampaikan di sini," terang Agus.
Agus mengatakan kasus-kasus yang pernah dilaporkan Jokowi adalah dugaan suap Petral dan dugaan korupsi pengadaan helikopter Augusta-Westland (AW)-101. Dia mengakui dua kasus itu memang belum tuntas.
"Nah, Petral sekarang sudah tersangkanya satu. Tapi seperti yang tadi disampaikan Pak Laode (Wakil Ketua KPK Laode M Syarif) itu untuk mencari barang, alat buktinya ke banyak negara," sebutnya.
"Yang pernah diungkapkan beliau (Jokowi) juga adalah helikopter AW-101. Kami sudah memenjarakan, kalau nggak salah satu tersangkanya. Yang sekarang permasalahannya yang di pihak militernya yang belum," imbuh Agus.
Sebelumnya, Mahfud sempat menyampaikan bahwa Jokowi pernah melaporkan kasus besar ke KPK, tetapi tidak pernah terungkap. Pernyataan Mahfud itu disampaikan saat mengundang para pakar dan tokoh masyarakat.
"Itu Presiden mengatakan kita sudah berusaha sungguh-sungguh tapi coba ke depannya ini, pemberantasan korupsi lebih hadir, lebih kuat. Caranya apa? Korupsi korupsi besar itu diungkap. Presiden menunjukkan menyampaikan laporan ke KPK, ini, ini, ini tapi nggak terungkap. Coba sekarang diperkuat itu kejaksaan, kepolisian," kata Mahfud di kantornya, Senin (11/11).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini