Bangladesh Vonis Mati 7 Militan terkait Serangan Kafe yang Tewaskan 22 Orang

Bangladesh Vonis Mati 7 Militan terkait Serangan Kafe yang Tewaskan 22 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 27 Nov 2019 15:58 WIB
Militan Bangladesh berteriak dari dalam van polisi usai dijatuhi vonis mati (AP Photo/Mahmud Hossain Opu)
Dhaka - Pengadilan Bangladesh menjatuhkan vonis mati terhadap tujuh anggota kelompok militan lokal, yang merencanakan serangan ke sebuah kafe populer di Dhaka, ibu kota Bangladesh pada tahun 2016 lalu. Serangan itu menewaskan 22 orang, yang kebanyakan warga negara asing.

Seperti dilansir Associated Press dan Channel News Asia, Rabu (27/11/2019), dalam persidangan pada Rabu (27/11) waktu setempat, hakim Mojibur Rahman menyatakan ketujuh terdakwa bersalah atas serangkaian dakwaan pidana, termasuk merencanakan serangan, merakit bom dan dakwaan pembunuhan.


Satu terdakwa lainnya dibebaskan dari dakwaan. Seluruh terdakwa diketahui merupakan anggota Jumatul Mujahedeen Bangladesh yang dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Persidangan kasus ini digelar di pengadilan khusus anti-terorisme di Dhaka, dengan dihadiri banyak orang dan mendapat pengawalan super ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dakwaan-dakwaan terhadap mereka telah dibuktikan tanpa keraguan. Pengadilan memberikan hukuman paling berat pada mereka," ucap jaksa penuntut umum untuk kasus ini, Golam Sarwar Khan, kepada wartawan setempat.

Serangan brutal pada 1 Juli 2016 lalu itu terjadi di sebuah kafe bernama Holey Artisan Bakery yang populer di kalangan warga negara asing di Dhaka. Kafe itu terletak di area diplomatik di Dhaka. Serangan ini mengejutkan publik Bangladesh dan sempat mengancam sektor bisnis di negara tersebut.

Salah satu militan Bangladesh yang divonis matiSalah satu militan Bangladesh yang divonis mati Foto: AP Photo/Mahmud Hossain Opu


Dalam serangannya, lima militan menyerbu kafe tersebut, menyandera orang-orang yang ada di dalamnya dan membunuh para sandera setelah berlangsung pengepungan selama 12 jam nonstop. Sedikitnya 20 sandera, termasuk sembilan warga Italia, tujuh warga Jepang, satu warga Amerika dan satu warga India, tewas. Dua korban tewas lainnya merupakan petugas keamanan setempat.

Lima militan yang melakukan serangan, tewas di tangan komando militer Bangladesh yang berupaya melakukan penyelamatan para sandera.


Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun pemerintahan Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina menolak klaim ISIS dan menyatakan bahwa militan lokal yang ada di balik serangan itu, serta menegaskan ISIS tidak memiliki anggota di Bangladesh.

Tujuh terdakwa yang divonis mati pada Rabu (27/11) waktu setempat, sebut jaksa Khan, merupakan sosok yang merencanakan serangan brutal itu.

Terkait kasus ini, para penyidik Bangladesh menemukan ada sedikitnya 21 orang yang terlibat, termasuk lima militan yang melakukan serangan secara langsung. Selain delapan terdakwa yang telah disidang, delapan tersangka lainnya tewas dalam operasi penggerebekan usai serangan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads