"Pak Tito tadi memberikan gambaran transformasi yang dialami oleh Tiongkok selama 4 dekade karena beliau menceritakan bagaimana analis-analis di akhir tahun '70-an, '80-an mengantisipasi perubahan yang akan terjadi di Tiongkok," kata Anies di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, (26/11/2019).
Anies menuturkan Tito menceritakan pengalamannya saat mengikuti sesko di Australia dan Selandia Baru. Saat Indonesia belum membicarakan soal China, di mana-mana sudah membicarakan transformasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lompatan perekonomian China itu dikatakan Anies bukan hanya perbandingan Jakarta dengan Shanghai. Tapi China sebagai negara dengan seluruh dunia.
"Jadi menurut saya merupakan pelajaran penting yang kita ambil dari pesan yang disampaikan Pak Mendagri tadi adalah pesan tentang transformasi sebuah negara. Lebih dari soal kata 'kampung'. Jadi memang itu kan clickbait, menarik tweetable, tapi sesungguhnya ini adalah pesan penting bagaimana transformasi sebuah negara itu terjadi dikerjakan dengan konsisten selama beberapa dekade di sebuah negara dan mereka merasakan buahnya," ucapnya.
Menurut Anies, pesan penting dari Tito adalah jangan berpikir semua selesai dalam satu atau dua malam, tapi kerja dengan waktu panjang. Karena itu, lanjutnya, pembangunan yang sedang berjalan di Indonesia, seperti konektivitas jalan, telekomunikasi, dan lainnya, merupakan transformasi yang luar biasa. Dampak besarnya akan terlihat dalam satu dekade ke depan.
"Jadi saya menangkap pesan dari Pak Tito tadi bagaimana transformasi sebuah negara. Nah ini yang nanti harapannya yang kita lakukan," katanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini