"SOP memang harus dipasangi police line. Agar masyarakat yang tidak tahu tidak masuk ke lokasi sehingga bisa kejatuhan," kata Kapolres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo kepada detikcom di sela acara peringatan Hari Guru di Alun-alun Klaten, Senin (25/11/2019).
Wiyono mengungkapkan Polres Klaten belum membentuk tim untuk menyelidiki ambruknya atap gedung tersebut, meski sudah ada tim identifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, imbuh Wiyono, Pemkab Klaten memiliki tim internal yang memiliki data teknis konstruksi. Ditambah dengan adanya data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca saat kejadian kemarin.
"Kalau dari kepolisian, jika nanti ada indikasi pidana, kita akan masuk. Tapi sementara ini belum ada indikasi sehingga biar tim teknis Pemkab yang bekerja," imbuhnya.
Diwawancarai terpisah, Plt Kepala Dinas Dukcapil Pemkab Klaten Sri Winoto mengatakan pelayanan dipindahkan ke kantor Bappeda. Layanan tetap berjalan.
"Pelayanan tetap, tapi dipindahkan mulai hari ini ke Bappeda," kata Winoto kepada wartawan di kantornya.
Sebelumnya diberitakan atap dan kanopi kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Klaten ambruk pada Minggu (24/11) sore. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut.
Tonton juga video Atap Aula Rumah Jabatan Bupati Mamuju Ambruk:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini