Wapres Ma'ruf: Paradigma 'Alon-alon Waton Kelakon' Sudah Tertinggal

Wapres Ma'ruf: Paradigma 'Alon-alon Waton Kelakon' Sudah Tertinggal

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 00:20 WIB
Wapres Ma'ruf Amin pada acara Maulud Nabi di Yogyakarta. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta - Wapres, KH Ma'ruf Amin menyebut untuk menuju Indonesia yang maju memerlukan perubahan yang cepat. Namun, ia ingin perubahan itu dibarengi dengan ketepatan dan menghasilkan manfaat.

"Kita sekarang harus lakukan perubahan ke arah yang lebih baik, untuk menjadi Indonesia maju. Perubahan itu harus kita lakukan sekarang ini dengan cepat, tidak boleh lambat ya," katanya saat memberi sambutan dalam acara Maulid Nabi di kediaman Habib Hilal Alaidid, Jalan Dongkelan, Mantrijeron, Yogyakarta, Minggu (24/11/2019) malam.

"Jadi paradigma lama yang mengatakan 'alon-alon asal kelakon' (pelan-pelan asal tercapai) itu harus ditinggalkan, karena akan tertinggal jika mengikuti paradigma itu. Sekarang itu harus cepat, harus diakselerasi, cepat," sambung Ma'ruf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, ia meminta agar percepatan itu dibarengi dengan ketepatan dan memberi manfaat bagi banyak orang. Mengingat, banyaknya pahala tergantung berapa banyak manfaat tergantung seberapa banyak manfaat yang dibuat.

"Kalau tidak cepat kita akan ketinggalan, tapi walaupun cepat, kita harus tepat, baik, terukur dan menghasilkan sesuatu yang manfaat, maslahat. Kalau bahasa sekarang tergantung dari produktivitasnya," katanya.



Simak juga video Ma'ruf Amin Minta NU Berinovasi Mengikuti Zaman:



"Oleh karena itu, bekerja itu harus cepat, tepat, manfaat, itu 3 pedoman yang harus kita kembangkan saat ini," sambung Ma'ruf.


Menurutnya, perubahan secara cepat, tepat dan bermanfaat itu akan meningkatkan SDM bangsa Indonesia. Di mana dengan meningkatnya SDM akan mempercepat tujuan mencapai Indonesia yang maju.

"Kita sedang menuju manusia unggul untuk mencapai Indonesia maju, jadi mari kita tiru Nabi Muhammad melakukan perubahan dengan cepat dan kita ingin meneladani dalam konteks pembangunan negara kita," katanya.

"Jadi mudah-mudahan, dengan peringatan maulid ini memberiken dorongan kepada kita, bahasanya memberi inspirasi kepada kita untuk siap melakukan perubahan ke arah lebih baik dengan tetap menjaga tradisi lama yang baik-baik," imbuh Ma'ruf.
Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads