Saat ini kondisi kegiatan sekolah sudah berjalan normal. Jumlah korban yang dirawat di rumah sakit kini tinggal 10 orang, setelah tiga korban diperbolehkan pulang hari ini.
Kepala Cabang Dinas Wilayah VI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Eris Yunianto mengatakan kondisi para korban terus menunjukkan perkembangan yang membaik. Berdasarkan laporan terakhir, dari 13 siswa yang masih dirawat di rumah sakit, tiga orang diperbolehkan pulang hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eris melanjutkan, 10 korban yang masih dirawat berada di empat rumah sakit berbeda. Di RSUD Sragen sebanyak 5 orang, di RS Karima Kartasura ada 3 orang. Selanjutnya di RSUD dr Moewardi ada 1 orang, dan PKU Muhammadiyah Solo ada 1 orang.
Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD Sragen Sri Herawati membenarkan dua korban yang dirawat di RSUD Sragen sudah diperbolehkan pulang hari ini. Kedua korban ini sebelumnya mengalami patah tulang bagian jari serta retak di pergelangan kaki. Setelah ditangani, kondisi keduanya membaik, sehingga dokter memperbolehkan mereka dibawa pulang.
![]() |
"Sudah membaik, sehingga keduanya diperbolehkan pulang. Saat ini masih ada lima siswa yang kami rawat. Kondisinya cukup baik, hanya dokter membutuhkan waktu lagi untuk observasi," terangnya.
Secara terpisah, Kepala SMKN 1 Miri, Sarno, menyebutkan kondisi di sekolah kini sudah berangsur normal. Pihaknya memastikan kegiatan belajar-mengajar tidak terganggu dan berjalan seperti biasa.
"Sudah normal. Karena yang kena bencana kan hanya aula. Ruang kelas, ruang teori, dan ruang praktik tidak ada yang rusak sehingga tidak terpengaruh. Kondisinya sudah berjalan seperti biasa," kata Sarno.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini