Buka Festival Tajug, Ma'ruf Amin Minta Masjid Tak Disusupi Ujaran Kebencian

Buka Festival Tajug, Ma'ruf Amin Minta Masjid Tak Disusupi Ujaran Kebencian

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Jumat, 22 Nov 2019 16:00 WIB
Ma'ruf Amin menghadiri Festival Tajug di Cirebon. (Jefrie/detikcom)
Cirebon - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka Festival Tajug 2019 di Alun-alun Kasepuhan Cirebon. Dalam sambutannya, Ma'ruf menyampaikan kegiatan ini sangat penting karena berkaitan dengan pengembangan agama Islam melalui masjid.

"Saya melihat bahwa Festival Tajug ini menjadi sangat penting karena memang Sunan Gunung Jati juga mengikuti jejak Rasulullah mengembangkan Islamnya melalui masjid, melalui tajug. Saya kira ini langkah-langkah strategis melalui dibangunnya masjid-masjid di mana-mana sehingga penyebaran Islam di Jawa Barat sangat masif," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Alun Alun Kesepuhan Cirebon, Jalan Kasepuhan, Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019)

Buka Festival Tajug, Ma'ruf Amin Minta Masjid Tak Disusupi Ujaran KebencianMa'ruf Amin menghadiri Festival Tajug di Cirebon. (Jefrie/detikcom)

Masjid, atau dikenal oleh masyarakat Cirebon dengan sebutan tajug, menurut Ma'ruf, menyampaikan Sunan Gunung Jati pernah berpesan untuk menjaga masjid. Ma'ruf mengatakan pesan itu saat ini bukan hanya bermakna mengembangkan masjid tapi juga menjaga masjid dari khotbah-khotbah yang tidak sesuai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi bisa juga dimaknai sekarang supaya, selain membangun, mengembangkan Islam melalui tajug, menjaga tajug dari cara-cara pengajaran, pengajian, khotbah, dakwah yang tidak sesuai dengan cara-cara yang dilakukan oleh para ulama terdahulu oleh Sunan Gunung Jati," ucapnya.



Ma'ruf menyampaikan ada beberapa khotbah yang tidak sesuai disampaikan di masjid. Khotbah yang dimaksud, menurutnya, adalah yang mendorong ujaran kebencian.

"Jangan sampai masjid di jadikan tempat menyampaikan ujaran kebencian," sambung Ma'ruf.

Dia pun kembali menekankan soal ujaran kebencian ini. Ma'ruf menjelaskan, penggunaan masjid sebagai tempat penyampaian ujaran kebencian merupakan bentuk penyimpangan penggunaan masjid.

"Oleh karena itu, jangan sampai ada distorsi penggunaan masjid dari fungsinya yang benar. Ini saya kira yang harus saya jaga juga, dijaga supaya tidak disfungsi, fungsinya tidak menyimpang, membangun keutuhan, kemaslahatan, ukhuwah, persaudaraan, penguatan iman, kasih sayang, tapi jangan menjadi kemudian tempat menyampaikan atau mengungkapkan sumpah serapah, kebencian, kemudian permusuhan, maki-maki, dan lain sebagainya, jelasnya.


Selain Wakil Presiden Ma'ruf Amin, kegiatan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh lainnya. Beberapa di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat.
Halaman 2 dari 2
(jef/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads