Buka Pospenas 2019, Menag: Santri Wahana Jaga Jati Diri Pesantren

Buka Pospenas 2019, Menag: Santri Wahana Jaga Jati Diri Pesantren

Farih Maulana Sidik - detikNews
Jumat, 22 Nov 2019 09:22 WIB
Menag Fachrul Razi buka Pospenas 2019 (Foto: Farih Maulana/detikcom)
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi membuka kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) ke VIII Tahun 2019 pagi ini. Dalam sambutannya, Fachrul menyampaikan pentingnya peran santri dalam menjaga jati diri pondok pesantren.

"Santri yang jadi urat nadi dari penyelenggaraan event 3 tahunan ini menjadi wahana menjaga jati diri pondok pesantren yang sesungguhnya yakni berlomba-lomba dalam kebaikan demi mengharap rida Allah SWT. Filosofi ini yang mendorong santri supaya meraih prestasi dan kreaksi dalam olahraga dan seni dalam rangka mengukuhkan karakter sportifitas kebersamaan dan budaya untuk kejayaan bangsa," ujar Fachrul di halaman gedung utama Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fachrul mengatakan pentingnya santri itu yang mendorong untuk terus ditanamkannya spirit nasionalisme. Sebab, menurut dia, generasi santri saat ini merupakan generasi milenial yang tantangan dan terpaan yang akan dihadapi sangat rentan mengganggu tantangan kehidupan bernegara dan berbangsa.

"Dunia pendidikan pesantren sebagai sebuah entitas sosial, ekonomi dan budaya menjadi basis pembentukan karakter baik sebagai anggota masyarakat maupun karakter sebagai calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. Pondok pesantren yang keberadaannya berbasiskan tradisi menjadi benteng dalam menghadapi segala bentuk ancaman budaya dari luar terhadap budaya lokal," katanya.

Buka Pospenas 2019, Menag: Santri Wahana Jaga Jati Diri PesantrenFoto: Menag buka Pospenas 2019 (Farih Maulana/detikcom)


Dia berharap melalui event ini semangat resolusi jihad untuk berkontribusi membangun bangsa demi tegaknya NKRI terus digelorakan. Selain itu, semangat yang sama juga dilakukan untuk mengusir ideologi yang merusak persatuan.

"Jihad yang dulu dilakukan oleh para pendahulu kita untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi saat ini dengan semangat yang sama kita lakukan untuk mengusir kebodohan, mengusir ketidaksehatan serta menangkal Ideologi dan pikiran pikiran jelek yang dapat merusak persatuan dan kesatuan umat dan kesatuan bangsa," ujar Fachrul.



Pospenas kali ini melibatkan 3090 masyarakat pesantren yang terdiri dari 1541 atlet santri dan 589 seniman santri yang turut didamlingi oleh 960 orang official dan pendamping. Pospesnas ini terdiri dari 6 cabor yakni atletik, bola voli, pencak silat, futsal, senam santri dan cabang hadang.

Sementara pada cabang seni akan memperlombakan cabang kaligrafi islam, seni kategori hiasan mushaf Al Quran, cabang pidato 3 bahasa dari Arab, Inggris dan Indonesia. Selain itu, cabang seni lukis islami, canang seni kriya, cabang seni hadrah, cabang cipta dan baca puisi serta cabang stand up comedy juga dilombakan.

Kegiatan Pospenas ini akan digelar 25-30 November 2019, di Bandung, Jawa Barat. (fas/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads