"Penentuan calon kan domain DPP, kita DPD menunggu saja proses dari keputusan DPP. kaitan dengan komitmen awal justru kita sudah komit. Komitmen awal kan ada kaitan sendiri surat PKS 14 Agustus yang meminta perubahan 2 nama, itu udah disampaikan, lalu kita membuat satu solusi alternatif kita tawarkan 4 (Cawagub Gerindra)," kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif kepada wartawan, Kamis (21/11/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pandangan DPD kenyataannya mandek dengan 2 nama (yang diusung PKS) itu. Ini kan ada persoalan karena calonnya atau karena komunikasinya politikus, komunikasi politiknya kan mandek, karena calonnya sehingga kita mengenakkan solusi alternatif, ya kita tunggu aja DPP berembuk untuk kalau disebut kembalian komitmen silakan," ucapnya.
Ketika ditanya kapan pertemuan antar DPP itu, Syarif mengaku tidak tahu. Intinya, Syarif menegaskan paripurna pemilihan Wagub tidak akan terjadi jika PKS tidak memilih salah satu nama Cawagub Gerindra DKI.
"Dari Gerindra PKS Pilih satu (nama) dan PKS ajuin satu nama. Jadi 2 nama itu (yang maju DPRD (PKS Gerindra), itu diharapkan supaya gelaran paripurna sesuai harapan nggak mandek lagi, intinya untuk memecah masalah itu," jelasnya.
Sebelumnya, PKS meminta komitmen awal terkait nama wakil gubernur DKI Jakarta tetap dihormati. PKS tak ingin isu terkait wakil gubernur DKI Jakarta menjadi perbincangan yang tidak bermutu.
"Kita berharap komitmen kebersamaan yang sudah dibangun dengan sesama partai pengusung dapat terbangun. Kita tak ingin ini menjadi sesuatu yang hanya merupakan perbincangan politik yang berputar-putar dan kurang menyajikan hal yang bermutu," kata Sekjen PKS Mustafa Kamal kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).
Baca juga: PKS Tak Ingin Melunak Incar Kursi Wagub DKI |
Mustafa bahkan menyebut nama yang sudah masuk ke DPRD DKI Jakarta merupakan kader terbaik PKS. Dia meminta agar DPRD segera memproses dua nama cawagub dari PKS.
Padahal diketahui juga, Gerindra mengusulkan 4 nama baru untuk posisi yang ditinggalkan Sandiaga. Mereka antara lain Arnes Lukman, Ferry Juliantono, A Riza Patria, dan Saefullah (Sekda DKI Jakarta).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini