Teror Novel Melebar ke Saling Lapor Tetangga dan Pelapor

Round-Up

Teror Novel Melebar ke Saling Lapor Tetangga dan Pelapor

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 21 Nov 2019 20:32 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Dua tahun lebih teror penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK Novel Baswedan belum terungkap. Malah kini persoalan melebar pada isu rekayasa hingga berujung pelaporan ke polisi.

Sebagaimana diketahui, kasus teror ke Novel itu masih 'gelap' di tangan polisi. Teranyar, kinerja tim teknis pimpinan Jenderal Idham Azis semasa menjadi Kabareskrim belum diketahui perkembangannya meski Polri menyebut ada yang signifikan.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malah pada awal November ini, seorang kader PDIP bernama Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya. Tudingannya berupa penyebaran berita bohong terkait penyiraman air keras.

"Saya melaporkan Novel Baswedan penyidik KPK terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras," kata Dewi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Dewi curiga karena penyiraman air keras tersebut hanya mengenai mata Novel, bukan wajahnya. Oleh karenanya, Dewi menganggap kasus tersebut janggal.

Teror Novel Melebar ke Saling Lapor Tetangga dan PelaporDewi Tanjung (Ari Saputra/detikcom)


"Faktanya, kulit Novel kan nggak apa-apa, hanya matanya. Yang lucunya kenapa hanya matanya, sedangkan kelopaknya, ininya semua tidak (rusak)," tutur Dewi.

Pelaporan itu diusut polisi meski disayangkan pihak Novel. Lantas tetangga Novel, Yasri Yudha, yang mengaku melihat langsung peristiwa penyiraman air keras, balik melaporkan Dewi. Lho?



Yasri merasa perlu melaporkan Dewi karena apa yang ditudingkannya tidak sesuai dengan kenyataan yang dilihat. Yasri mengaku membawa langsung Novel ke rumah sakit usai peristiwa itu.

"Kenapa saya harus melaporkan ini, ya karena pada saat itu kejadiannya saya orang yang pertama yang membawa korban atau Novel, dan mengetahui persis bagaimana mukanya, bentuknya korban pada saat itu, yang kami bawa ke RS di Mitra (Mitra Keluarga) Kelapa Gading," kata Yasri di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Minggu (17/11).

"Matanya pada saat itu, kami tahu persis dan saya orang yang mengetahui secara jelas, matanya itu tidak ada bola hitamnya, semua putih. Kira-kira orang mau nggak merekayasa kejadian untuk merusak matanya sendiri yang sampai saat ini bahwa Novel sudah cacat seumur hidup. Kira-kira wajar nggak kalau dia dibilang merekayasa kejadian itu," sambung Yasri.




Mengetahui dilaporkan balik, Dewi tak khawatir. Malah dia berencana melapor lagi ke polisi terhadap laporan Yasri.

"Kemungkinan juga dari pihak saya juga akan melaporkan balik tetangganya itu," kata Dewi Tanjung di DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

"Tapi nanti tim lawyer saya belum ngomong sama saya. Nanti kita bahas," imbuh Dewi.

Terlepas dari itu, Polda Metro Jaya masih menyelidiki laporan Dewi terhadap Novel soal tudingan rekayasa penyiraman air keras. Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyebutkan kasus itu bisa saja dihentikan bila tidak cukup bukti.


Teror Novel Melebar ke Saling Lapor Tetangga dan PelaporTetangga Novel Baswedan, Yasri Yudha, melaporkan Dewi Tanjung. (Audrey Santoso/detikcom)


"Masih kita proses di Krimsus. Prinsipnya gini, kalau nggak terbukti ya kita akan hentikan," ujar Irjen Gatot Eddy Pramono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/11).

Gatot mengatakan saat ini laporan Dewi Tanjung itu masih ditelaah oleh penyidik. Penyidik akan mencari ada-tidaknya unsur pidana terkait laporan yang disampaikan oleh Dewi Tanjung itu.

"Sekarang masih proses klarifikasi dan secepatnya kita akan melakukan ini--apakah itu ada atau tidak (unsur pidana)--sekarang sedang ditangani Dirkrimsus," lanjut Gatot.
Halaman 2 dari 2
(dhn/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads