Kepada polisi, Yusminardi mengakui emosional saat mandi mengetahui ada ikan beserta pakannya di bak mandi.
"Agak risi, kan. Ikan-ikan sudah aku taruh tempat lain, kok dimasukkan ke bak mandi," kata Yusminardi di Mapolres Kendal, Kamis (21/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia berkelit sedang banyak masalah sehingga emosinya mudah tersulut.
"Marahnya bukan (hanya) gara-gara itu. Memang lagi banyak masalah," akunya.
Ia juga menjelaskan sebenarnya tidak ingin melampiaskan amarahnya kepada sang kakek, Wasidi (65), karena sejak kecil tinggal bersama. Yusminardi pun mengaku menyesal.
"Langsung nyesel saya, bertahun-tahun ikut Mbah, kok saya main tangan, nyesel saya," ucapnya.
Pelaku sebelumnya diketahui bekerja 4 tahun di Malaysia dan pulang ke Indonesia sekitar 5 bulan lalu. Dari keterangan sementara, korban dan pelaku adu mulut soal bantuan keluarga untuk membiayai pelaku berangkat kerja ke Malaysia dengan menjual ternak dan sebagainya.
"Karena pelaku emosional, selanjutnya menganiaya korban seperti yang berada di video yang beredar dan dilerai oleh ayah pelaku," ungkap Kasat Reskrim Polres Kendal AKP Nanung Nugroho.
Penanganan kepolisian masih dilakukan karena bisa dijerat dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga. Namun Nanung menyebutkan masih terbuka jalur damai jika kedua belah pihak setuju.
"Saya proses hukum dulu. Kalau pihak korban mau memaafkan, ya di-restorative justice. Ini kekerasan dalam rumah tangga," sebutnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini