Larangan disampaikan Kapolres melalui surat edaran yang ditujukan kepada Dinas Pariwisata Kota Pagaralam. Dolly ketika dimintai konfirmasi membenarkan edaran tersebut.
"Benar, ada surat edaran terkait larangan dan kita sampaikan ke Dinas Pariwisata. Larangan untuk kamping di kaki Gunung Dempo," terang Dolly ketika dimintai konfirmasi, Kamis (22/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan itu, lanjut Dolly, tidak terlepas dari aktivitas harimau Sumatera. Termasuk adanya wisatawan yang juga diterkam harimau saat berlibur di dekat Tugu Rimau.
"Alasan pertama terkait masih adanya aktivitas harimau di kaki gunung, terus yang kedua karena adanya wisatawan yang diserang dan luka. Ketiga terkait ada petani meninggal di Pulau Panas, Lahat diserang harimau," imbuh Dolly.
Namun wisatawan masih diperbolehkan berkunjung ke kawasan wisata kaki Gunung Dempo, terutama pada siang hari.
"Itu imbauan tak boleh kamping atau bermalam di alam, jangan dulu lah ya. Tetapi kalau mau datang siang saja ya nggak masalah, silakan," katanya.
Kewaspadaan disampaikan Dolly karena harimau membuat khawatir warga sekitar. Bahkan tercatat harimau pernah menerkam wisatawan dan makan ternak warga sekitar.
"Kejadian beberapa hari ini ada harimau makan ternak, juga menyerang warga. Kita harus hati-hati dan waspadalah ya, kalau bisa juga berkelompok," katanya.
Sebagaimana diketahui, wisatawan Irfan yang tengah berlibur diserang harimau di Tugu Rimau, Jumat (15/11). Harimau itu bahkan telah menghantui warga sepekan terakhir.
Dua hari kemudian, seorang petani asal Lahat, Wanto, tewas diterkam harimau. Saat itu, ia tengah menebang pohon di kebun kopi miliknya. Wanto tewas setelah diterkam harimau di bagian bahu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini