Ma'ruf Usulkan Kasus Sukmawati Dimediasi, Pelapor Minta Penjamin

Ma'ruf Usulkan Kasus Sukmawati Dimediasi, Pelapor Minta Penjamin

Mochamad Zhacky - detikNews
Kamis, 21 Nov 2019 09:18 WIB
Foto: Samsuduha Wildansyah/detikcom
Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengusulkan adanya mediasi terkait pernyataan Sukmawati Soekarnoputri, yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden ke-1 RI Sukarno. Pihak yang melaporkan Sukmawati ke polisi, Irvan Noviandana mempersoalkan pihak yang bisa menjamin Sukmawati tak mengulangi perbuatan serupa.

"Pak Wapres kan juga sebelumnya, pada kejadian yang pertama Ibu Sukma yang membandingkan lagu Indonesia lebih merdu dari azan. Terus soal konde lebih indah dari cadar. Itu kan juga waktu itu diminta oleh Pak Ma'ruf Amin juga untuk dimaafkan karena tidak ada niat," kata Irvan kepada wartawan, Rabu (20/11/2019).

"Nah, kejadian itu (membandingkan Nabi Muhammad dengan Sukarno) juga diminta beliau untuk dimediasi saja. Nanti jaminannya apa untuk tidak mengulanginya lagi?" imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Irvan mengaku bersedia mencabut laporannya jika ada pihak yang menjamin. Dia menegaskan pihak penjamin itu juga harus bersedia menanggung konsekuensi apabila Sukmawati mengulangi perbuatan serupa.

"Boleh (cabut laporan), kalau ada yang menjamin. Tapi, kalau misalnya kejadian itu (terulang) konsekuensinya apa? Ganti rugi kepada umat apa? Apa yang menjaminnya itu kita penjara, atau ganti rugi dalam bentuk apa," papar Irvan.

"Kalau cuma, 'saya jamin'. Terus nanti ngulanginya lagi kita cuma sekadar, 'udah laporin'. Nggak ada jaminan untuk, jaminan yang betul-betul menjamin dirinya kalau misalnya terjadi lagi, 'saya yang siap dipenjara', misalnya," sambung dia.



Mantan Ketua FPI Jakarta Polisikan Sukmawati Soekarnoputri:




Diberitakan sebelumnya, Irvan Noviandana melaporkan Sukmawati ke Polda Metro Jaya karena terkait pernyataan yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan presiden pertama RI Sukarno. Dia mengaku merasa dirugikan karena Nabi Muhammad disebutnya direndahkan dengan perkataan Sukmawati.

"Saya sebagai pribadi, seorang muslim merasa nabi saya, junjungan saya yang mengenalkan saya kepada Allah itu direndahkan," ucap Irvan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/11).



Sukmawati juga sudah membantah jika dikatakan menistakan agama terkait ucapannya yang menyinggung Nabi Muhammad SAW. Ia menyebut Nabi Muhammad dan Sukarno memiliki derajat yang berbeda yang tidak bisa dibandingkan.

"Saya kira apa yang saya bicarakan, apa yang saya ucapkan di forum FGD Humas Polri itu dengan judulnya kan kamu tahu yaitu sama sekali tidak ada maksud itu. Saya cinta kok para nabi, kok jadi dianggap menistakan agama?" ucap Sukmawati.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads