Ganjar Soal Pilkada: Kalau Dipilih DPRD Lagi, Seperti Orang Tak Belajar

Ganjar Soal Pilkada: Kalau Dipilih DPRD Lagi, Seperti Orang Tak Belajar

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 20 Nov 2019 13:57 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak wacana Pilkada tidak langsung. Dia sepakat dengan anggapan biaya kampanye Pilkada yang mahal, tapi bukan berarti kepala daerah harus kembali dipilih oleh DPRD.

"Itu masih wacana diskusi. Yang jelas memang hari ini Pilkada boros ya, mahal ya, itu tidak bisa dipungkiri, hari ini money politic juga tidak bisa dipungkiri," kata Ganjar.

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menghadiri acara peringatan Konvensi Hak Anak di Solo, Rabu (20/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ganjar bicara soal pemilihan lewat DPRD yang pernah dilakukan sebelumnya. Setelah dikaji, Pilkada tersebut diubah menjadi pemilihan langsung.

"Kita pernah dipilih di DPRD, kita pernah bicara perubahan itu dan hari ini sudah diubah dengan pilihan langsung. Nah sekarang kita bicara mana yang kurang kita perbaiki, tapi kalau mau kembali pada sistem dipilih DPRD lagi ya kita seperti orang nggak belajar," ujar dia.


Dia mengusulkan agar regulasi yang baru nanti diubah. Antara lain ialah biaya kampanye yang harus dibatasi. Selain itu, tidak perlu digelar kampanye terbuka.

"Mari kita kurangi aja hal-hal yg membikin ekses utama, pembatasan biaya kampanye. Nggak usah ada lah itu kampanye terbuka, arak-arakan, pasrahkan saja ke kampus," ujar politisi PDIP itu.


Menurutnya, kampus seharusnya tidak dilarang untuk kegiatan politik. Justru dari kampus muncul pemikiran kritis untuk memperbaiki kualitas kepala daerah.

"Kenapa kampus dilarang untuk kampanye? Padahal kampus tempat paling kritis. Menurut saya tempat yang paling bagus justru di kampus," tutupnya.
Halaman 2 dari 2
(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads