Rapat dilaksanakan di ruang rapat Komisi II, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019). Rapat dibuka pukul 10.25 WIB dan dipimpin Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia Tanjung. Hadir pula Wakil Ketua Komisi II Saan Mustofa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka sudah memenuhi kuorum. Untuk itu, perkenankan kami untuk membuka rapat dengar pendapat ini, dan rapat ini dinyatakan terbuka," lanjutnya.
Rapat dihadiri Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan Ketua DKPP Harjono. Doli mengatakan agenda utama rapat membahas rencana strategis KPU, Bawaslu, dan DKPP untuk periode 2019-2024, serta menyinggung soal kebutuhan evaluasi Pemilu Serentak 2019.
"Tahun 2019 kemarin kita melaksanakan pemilu yang berbeda dengan sebelumnya. Perbedaan signifikan adalah pemilu legislatif serentak dengan pemilihan presiden. Banyak masukan, banyak kritikan, agar memang pelaksanaan Pemilu 2019 itu perlu dilakukan evaluasi," kata Doli.
Doli mengatakan Komisi II memiliki tekad pada tahun 2020 untuk melakukan penyempurnaan bangunan sistem politik, termasuk soal kepemiluan. Hal itu, kata Doli, diperlukan agar pemilu tak lagi sekadar prosedural, tapi lebih substansial.
"Kami berharap paling lambat awal 2021 kita bisa selesaikan. Saya kira kami juga punya tekad untuk menyusun UU Politik dan Kepemiluan itu betul-betul sesempurna mungkin, yang bisa memberi harapan kalau selama ini dikritik sekadar prosedural, menjadi substansial," ucap Doli.
Saat ini rapat masih berlangsung. Ketua KPU Arief Budiman tengah memaparkan rencana strategis KPU. (azr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini