"Jadi (pengiriman) taruna (ke luar negeri) dalam rangka pertukaran untuk memperkuat persahabatan antarnegara, dan belajar tentang negara lain, agar mereka bisa menjadi perwira-perwira yang berwawasan lebih tentang militer negara lain ketika mereka lulus nanti," kata Dahnil kepada wartawan, Selasa (19/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana Menhan meminta TNI mengirim taruna ke luar negeri bukan terkait belajar full di luar negeri, tentu itu hal yang berbeda. Namun seperti pertukaran pelajar," terang Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga itu.
![]() |
Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Abdul Kharis Almasyhari mengkritik rencana Prabowo yang ingin meminta TNI mengirim taruna belajar ke luar negeri. Kharis menilai, tidak selamanya belajar di luar negeri lebih baik.
"Belum tentu (belajar di luar negeri menjadi lebih baik), tergantung negara mana. Jangan mandang luar pasti lebih baik dong," kata Kharis di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/11).
Kharis menilai, jika rencana Prabowo terealisasi, pasti ada batasan waktu belajar untuk taruna yang dikirim tersebut. Dia mengatakan waktu yang wajar untuk seorang taruna balajar di luar negeri paling lama dua tahun
"Kalau selama masa taruna, mungkin apakah satu tahun atau setengah tahun tukar taruna mungkin saja. Tetapi kalau selama jadi taruna sekolahnya di luar nggak mungkin," jelasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini