"Pernyataan Ibu Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Sukarno sangat melukai perasaan umat Islam. Tidak sepatutnya Ibu Sukmawati menyampaikan hal tersebut, selain tempat dan waktunya tidak pas," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Senin (18/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menyejukkan keadaan, sebaiknya Ibu Sukmawati menjelaskan secara jernih dan meminta maaf kepada umat Islam. Aparat kepolisian agar bersikap profesional dan profesional menangani persoalan ini," kata Awiek.
Menurut Awiek, pernyataan Sukmawati berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama. Selain itu, Awiek menyebut stabilitas sosial pascapilpres yang sudah pulih juga bisa terganggu.
"Hal ini juga berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama dan berpotensi menggangu stabilitas sosial yang baru saja pulih akibat pilpres," ujarnya.
Ucapan Sukmawati terkait Nabi dan Sukarno itu terlontar dalam forum diskusi pada 11 November lalu. Dalam diskusi itu, awalnya, Sukmawati berbicara soal perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI dari jajahan Belanda. Kegiatan itu sendiri dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2019. Sukmawati kemudian melontarkan pertanyaan kepada forum.
"Sekarang saya mau tanya semua, yang berjuang di abad 20 itu Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir Sukarno, untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati seperti dilihat detikcom dalam video yang berisi acara diskusi tersebut.
Terkait pernyataannya itu, Sukmawati kemudian dilaporkan oleh Korlabi ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama karena dinilai membandingnan Sukarno dengan Nabi Muhammad SAW. Selain oleh Korlabi, Sukmawati dilaporkan oleh Forum Pemuda Muslim Bima (FPMB) ke Bareskrim Polri.
Sukmawati Soekarnoputri membantah dikatakan menistakan agama terkait ucapannya yang menyinggung Nabi Muhammad SAW. Ia menyebut Nabi Muhammad dan Sukarno memiliki derajat yang berbeda yang tidak bisa dibandingkan.
Sukmawati menyebut tidak pernah memiliki niat menistakan agama. Ia juga mengakui memiliki kecintaan terhadap Rasul.
"Saya kira apa yang saya bicarakan, apa yang saya ucapkan di forum FGD Humas Polri itu dengan judulnya--kan kamu tahu ya--itu sama sekali tidak ada maksud itu. Saya cinta kok para nabi, kok jadi dianggap menistakan agama?" ucap Sukmawati.
Sultan Tidore ke Sukmawati: 1.000 Sukarno Tak Bisa Tandingi Rasulullah!
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini