Peristiwa tersebut terjadi di Universitas Harvard, Cambridge, AS, Rabu (13/11). Seperti dilansir Middle East Monitor, mahasiswa membawa poster bertuliskan 'Pendudukan negara adalah kejahatan perang' dan mereka membubarkan diri dengan diam.
Saat mahasiswa membubarkan diri, Dayan terdengar bergumam mengomentari aksi tersebut. "Aku ingat melakukan hal ini saat TK," kata Dayan seperti dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (17/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video tersebut viral di media sosial. Sementara itu, dikutip dari Arab News, Dayan menyebut para mahasiswa sebagai 'kumpulan pecundang' di akun Twitternya.
100+ students at @Harvard_Law walk out on a talk hosting extremist settler leader, and current Consulate General of Israel in New York, Dani Dayon.
β Hamzah Raza (@raza_hamzah) November 13, 2019
Dayon was left to speak to an almost empty room. pic.twitter.com/ZHx6tGkxnZ
Mahasiswa kecewa dengan Harvard yang memperbolehkan diplomat Israel memberikan pidato tersebut. Mahasiswa menyebut pidato tersebut sebagai propaganda.
"Saya kecewa terhadap Fakultas Hukum Harvard yang membiarkan propaganda seperti ini terjadi sebagai proyek kolonial yang diframing sebagai bentuk 'legal'," tutur salah satu mahasiswa yang tergabung Komite Solidaritas Mahasiswa Palestina.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini