Ketum PP Muhammadiyah Ajak Sudahi Kontroversi Pakaian Muslim

Ketum PP Muhammadiyah Ajak Sudahi Kontroversi Pakaian Muslim

Usman Hadi - detikNews
Sabtu, 16 Nov 2019 15:47 WIB
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Unisa, Sleman, DIY, Sabtu (16/11/2019). Foto: Usman Hadi/detikcom
Sleman - Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar urusan berpakaian umat muslim termasuk penggunaan cadar tidak dijadikan kontroversi. Haedar juga meminta semua pihak menghormati aturan yang berlaku di negara Indonesia ini.

"Hal-hal yang menyangkut pakaian itu jangan jadi kontroversi terus-menerus. Di satu pihak tentu kita harus menghormati ketentuan yang berlaku dalam negara, itu bagi semua warga negara posisinya," jelas Haedar kepada wartawan, Sabtu (16/11/2019).

Hal itu disampaikan Haedar usai menghadiri pembukaan Tanwir II 'Aisyiyah periode 2015-2020 'Dinamisasi Gerakan Menebar Islam Berkemajuan' di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Haedar menyarankan umat muslim termasuk kalangan muslimah bisa berpakaian moderat sesuai tuntunan ajaran Islam. Ia mengingatkan bahwa kehadiran agama Islam tidak mengajarkan perilaku eksklusif, melainkan inklusif di masyarakat.

"Nah, yang ketiga tentu secara sosial kita ini juga harus membangun hubungan antarkomponen bangsa, antarwarga bangsa yang beragam agama, suku, golongan, daerah, sehingga relasi (hubungan sosial) itu berjalan baik," tuturnya.

"Jadi agama (Islam) tidak mengajarkan eksklusif. Jadi agama mengajarkan kita bertaaruf dengan semua warga bangsa, bahkan sesama umat manusia tanpa ada sekat-sekat dalam urusan sesama antarumat manusia," sambung Haedar.


Haedar lantas menjelaskan perihal tarjih Muhammadiyah berkaitan dengan aurat muslimah. Berdasarkan tarjih itu disepakati bahwa muka dan telapak tangan perempuan bukan termasuk aurat, sehingga muslimah tak perlu mengenakan cadar.


"Ketentuannya bahwa pakaian muslimah yang berlaku umum di kalangan umat Islam itu ya menampakkan muka dan tangan. Tentu hal-hal yang menyangkut akhlak, etika, perilaku harus terus dijaga, sehingga semuanya menjadi bagian dari perilaku kita," katanya.

Sementara terkait dengan adanya kader dan jemaah Muhammadiyah yang mengenakan cadar, Haedar mengaku akan terus mendakwahkan tuntunan Rasulullah SAW. Salah satunya dengan menyebarkan hasil tarjih Muhammadiyah.


"Kita akan melakukan langkah-langkah dakwah dengan cara memberi penjelasan, penerangan, pencerahan, agar mereka (muslimah yang bercadar) berpakaian, berperilaku sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah," pungkas dia.

Halaman 2 dari 2
(ush/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads